Pasca kematian WNA asal China, Pemkab Pasaman Barat tinjau aktivitas tambang biji besi (Video)

id tambang biji besi,pasaman barat,wna asal china meninggal

Pasca kematian WNA asal China, Pemkab Pasaman Barat tinjau aktivitas tambang biji besi (Video)

Aktifitas tambang biji besi di Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar sudah tahap penyiapan konstruksi sebelum masa produksi dilakukan. (ANTARA/Altas Maulana)

Simpang Empat (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja didampingi Badan Kesatuan Bangsa Politik Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengunjungi aktivitas tambang biji besi yang ada di daerah Poros Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas.

"Kunjungan kami ini dalam rangka melihat secara langsung aktifitas tenaga kerja yang ada sebagai bentuk pengawasan pada Kamis (31/3) kemarin," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Pasaman Barat Armen didampingi Sekretaris Badan Kesbangpol Yosmar Difia di Simpang Empat, Jumat.

Pengawasan dan pemantauan yang dilakukan, katanya merupakan bentuk perhatian dan dukungan Pemkab Pasaman Barat terhadap tambang biji besi yang dikerjakan oleh PT Gamindra Mitra Kesuma itu.

Pihaknya melihat langsung aktivitas pekerja yang ada mulai dari aktifitas di kantor, dokumen pekerja dan juga melihat aktifitas di lapangan yang saat ini sedang mempersiapkan konstruksi sebelum masa produksi.

"Kita juga melihat dokumen pekerja asing dari China sebanyak 13 orang dan semuanya lengkap. Satu orang diantaranya meninggal dunia pada Selasa (29/3) malam," katanya.

Pihaknya juga mengingatkan perusahaan agar melindungi pekerja dengan mendaftarkan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) baik kesehatan maupun BPJS ketenagakerjaan.

"Memasukkan pekerja ke BPJS merupakan kewajiban perusahaan dalam rangka melindungi mereka. Selain itu juga selalu memperhatikan Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja," ujarnya.

Sementara itu Kepala Teknik Tambang (KTT) PT Gamindra Mitra Kesuma Alamsyah didampingi Wakil KTT Zul Fikri mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Pasaman Barat yang selalu mendukung aktifitas tambang sejak awal sampai hingga saat ini.

Menurutnya aktifitas tambang saat ini masih tahap pemasangan atau menyiapkan konstruksi mulai jalan sekeliling lokasi yang akan ditambang, areal perkantoran, pemasangan mesin produksi dan konstruksi bangunan lainnya.

"Ada sekitar 51 orang pekerja lokal Indonesia dan 12 orang tenaga kerja asing dari China," katanya.

Terhadap para pekerja itu, katanya sudah dilengkapi dengan BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan.

Khusus untuk tenaga kerja asing juga semua dokumennya lengkap dan sudah dilaporkan ke Pemkab Pasaman Barat.

Pihaknya mengucapkan terima kasih atas masukan dan perhatian yang diberikan Pemkab Pasaman Barat terhadap kegiatan yang dilakukan.*