London, (ANTARA) - Inggris sedang menyiapkan paket dukungan militer dan bantuan ekonomi untuk Ukraina seiring dengan peningkatan ancaman invasi Rusia, kata seorang juru bicara pemerintah, Minggu (13/2).
Perdana Menteri Boris Johnson akan melakukan perjalanan ke Eropa akhir pekan ini untuk membangun dukungan guna mengakhiri kebuntuan dengan Rusia.
Meskipun tidak ada perincian ke mana Johnson akan berkunjung, kantornya mengatakan dia ingin lebih terlibat dengan negara-negara Nordik dan Baltik.
"Krisis di perbatasan Ukraina telah mencapai titik kritis. Semua informasi yang kami miliki menunjukkan bahwa Rusia dapat merencanakan invasi ke Ukraina setiap saat," kata juru bicara itu.
Juru bicara itu mengatakan Johnson sedang bekerja dengan sekutunya menyangkut paket dukungan untuk Ukraina, yang akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.
Inggris telah memasok senjata-senjata anti tank dan melatih personel ke Ukraina meskipun para pasukan itu diperintahkan untuk pergi pada akhir pekan.
"Masih ada peluang untuk meredakan ketegangan dan diplomasi, dan perdana menteri akan terus bekerja tanpa lelah bersama sekutu-sekutu kami untuk membuat Rusia mundur," kata juru bicara itu.
Amerika Serikat dan Inggris telah mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dapat memerintahkan invasi sebelum Olimpiade Musim Dingin berakhir pada 20 Februari .
Penyerangan dianggap berbagai kalangan akan menjadi krisis keamanan terbesar di Eropa selama beberapa dekade.
Rusia, yang menempatkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan Ukraina, telah membantah tuduhan bahwa mereka mungkin berencana untuk menyerang.
Rusia sebaliknya menuduh negara-negara Barat menyebarkan kebohongan untuk mengalihkan perhatian dari tindakan agresif mereka sendiri.
Dukungan Inggris untuk Ukraina datang ketika Johnson bergulat dengan krisis politik domestik terburuk atas jabatannya sebagai perdana menteri.
Polisi sedang menyelidiki pesta-pesta di kantor dan kediaman Johnson di Downing Street yang berlangsung ketika penguncian diberlakukan. Dia sedang diinterogasi oleh polisi.
Tuduhan-tuduhan pelanggaran aturan itu telah merusak otoritas Johnson dan menyebabkan beberapa anggota parlemen dari Partai Konservatif yang berkuasa serta para pemimpin oposisi menyerukan dia untuk mengundurkan diri. (*)
Berita Terkait
Film "Agak Laen" siap mengocok perut tayang di Netflixmulai hari ini
Jumat, 31 Mei 2024 12:14 Wib
Dolar sedikit menguat
Jumat, 8 Juli 2022 7:17 Wib
Film "Ngeri Ngeri Sedap", sebuah gambaran dinamika keluarga Indonesia
Sabtu, 4 Juni 2022 9:31 Wib
PM Inggris nilai langkah tepat Chelsea dan City mundur dari Liga Super Eropa
Rabu, 21 April 2021 5:46 Wib
Varian baru COVID-19 menggila, Inggris kembali berlakukan 'lockdown'
Selasa, 5 Januari 2021 9:09 Wib
Boris Becker sebut diskualifikasi sebagai momen terburuk karier Djokovic
Senin, 7 September 2020 6:24 Wib
Inggris akhiri ketergantungan impor alat medis China
Jumat, 22 Mei 2020 11:03 Wib
PM Inggris Boris Johnson keluar dari rumah sakit, jalani masa pemulihan dari COVID-19 di rumah dinas
Senin, 13 April 2020 6:25 Wib