Pemkab Solok Selatan peroleh DAK Rp10,275 miliar bangun perpustakaan

id berita solok selatan,berita sumbar,pustaka

Pemkab Solok Selatan peroleh DAK Rp10,275 miliar bangun perpustakaan

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Solok Selatan, Yalasri. (Antarasumbar/Erik Ifansya Akbar)

Pembangunannya dilakukan di depan kantor yang ada saat ini,
Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan, Sumatera Barat memperoleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2022 sebesar Rp10,275 miliar dari Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) untuk pembangunan gedung layanan perpustakaan daerah.

"Pembangunannya dilakukan di depan kantor yang ada saat ini dan prosesnya sudah memasuki persiapan tender dengan sistem Pra Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Solok Selatan, Yalasri di Padang Aro, Selasa.

Dengan proses persiapan tender yang telah dimulai, menerut dia diharapkan pembangunannya sesuai tahapan dan ketentuan dan berjalan lancar sesuai estimasi waktu yg telah diperkirakan.

Dia menjelaskan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan mengajukan proposal pembangunan gedung layanan perpustakaan melalui DAK ke Perpusnas melalui aplikasi Krisna pada 2018.

Pada 2021, Perpusnas menyetujui usulan proposal pembangunan gedung layanan perpustakaan oleh Pemkab Solok Selatan dan dianggarkan pada 2022.

Pembangunan gedung layanan perpustakaan kabupaten, katanya merupakan wujud kontribusi nyata Dinas Perpustakaan dan Kearsipan untuk merealisasikan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Solok Selatan terkait peningkatan sumber daya manusia yang berkarakter melalui layanan kepustakaan, baik pustaka digital maupun pustaka konvensional.

Menurut dia, gedung layanan perpustakaan nantinya dapat dijadikan sebagai tempat wisata literasi bagi masyakat Solok Selatan dan berdampak terhadap peningkatan minat baca masyarakat.

Dia menyebutkan, kunjungan masyarakat ke perpustakaan saat ini, menurun drastis sejak pandemi dan hanya satu sampai dua orang sehari.

"Bahkan ada yang kunjungan ke perpustakaan hanya dua orang sebulan sejak pandemi," ujarnya.

Sedangkan sebelum pandemi, kunjungan ke perpustakaan bisa mencapai 10-15 orang dalam sehari.

Warga yang berkunjung ke perpustakaan, kebanyakan dari pelajar atau mahasiswa yang mencari referensi.

"Saat pandemi kebanyakan masyarakat mengakses perpustakaan daring atau perpustakaan nagari karena lebih dekat," ujarnya.

Untuk pustaka nagari, ujarnya saat ini ada delapan yang aktif dan sering dikunjungi oleh masyarakat.

Koleksi buku di perpustakaan Solok Selatan saat ini, ada sekitar 16 ribu judul sedangkan perpustakaan daring sekitar 10 ribu judul buku.

Perpustakaan, sudah berbasis inklusi sosial, dimana perpustakaan tidak hanya tempat peminjaman buku, tetapi juga dimanfaatkan sebagai tempat peningkatan keterampilan melalui pemanfaatan sarana dan prasarana yang tersedia di perpustakaan yang didukung melalui program bantuan oleh Perpusnas.

Salah satu contoh perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah penyediaan layanan kursus komputer untuk pelajar, persiapan ujian daring, pelatihan keterampilan bagi ibu-ibu seperti membuat pernak pernik hijab melalui buku dan internet yang tersedia di perpustakaan.

Literasi berbasis inklusi sosial ini bertujuan untuk meningkatkan SDM, wawasan dan keterampilan sehingga akan berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang selaras dengan visi dan misi kepala daerah dan wakilnya.

Selanjutnya untuk mendokumentasikan sejarah pemekaran Kabupaten Solok Selatan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di Tahun 2022 melalui Program Perlindungan Penyelamatan Arsip dan Sub Kegiatan Penyelamatan Arsip bagi pemekaran daerah, yang direncanakan bekerjasama dengan tim Humaira Unand Padang di bidang sejarah untuk menerbitkan Buku Sejarah Pemekaran Solok Selatan.

"Insha Allah kami akan merealisasikan arahan dan keingingan Bupati Solok Selatan untuk menerbitkan dan memiliki Buku Sejarah pemekaran yang dapat diuji secara ilmiah," ujarnya.