Bapak kuli ibu tukang cuci, Bian derita kanker tulang pula, berharap bantuan untuk berobat

id berita pasaman,berita sumbar,bian

Bapak kuli ibu tukang cuci, Bian derita kanker tulang pula, berharap bantuan untuk berobat

Rosmaleni (41) berdiri sebelah kanan bersama anaknya Bian Maulana Ayubi melihat tangan kanan telah tidak ada. (Antarasumbar/Septria Rahmat)

Rambut anak saya dulunya tebal, kini mulai rontok,
Lubuk Sikaping (ANTARA) - Seorang warga kurang mampu bernama Rosmaleni (41) beralamat Jorong Petok, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, berharap agar pemerintah daerah hingga pemerintah pusat bisa membantu berobat anaknya ke Jakarta akibat penyakit kanker tulang, bantuan dana yang dibutuhkan itu mencapai Rp50 juta.

Dari pantauan, Rosmaleni mendatangi Kantor Dinas Kominfo Kabupaten Pasaman pada hari Rabu (6/10) siang bersama seorang anak kandungnya bernama Bian Maulana Ayubi (11) yang sedang mengalami kanker tulang.

Ia berharap para wartawan di kantor bisa ekspos supaya pemerintah daerah hingga pemerintah pusat membantu berobat anaknya.

"Rambut anak saya dulunya tebal, kini mulai rontok, sedangkan di tangan sebelah kirinya ada bekas operasi dan saat ini hanya memiliki satu tangan kanan akibat kanker tulang," kata Rosmalina.

Anaknya telah dibawa berobat ke RSUD Lubuk Sikaping, RS Ibnu Sina hingga ke Rumah Sakit M. Djamil Padang.

Ia menjelaskan berawal pada Desember 2020 anak itu merasa sakit di tangan sebelah kiri. Awalnya dikira sakit biasa maka dibawa ke dukun kampung, namun lama-kelamaan tangannya semakin membekak.

Setelah itu dibawa ke RSUD Lubuk Sikaping, dan akhirnya pada (4/10) dirujuk ke Rumah Sakit di Padang untuk operasi sebab anaknya tidak tahan merasa sakit dan berat jika dibawa berjalan.

Rosmaleni memiliki lima orang anak, Bian Maulana Ayubi merupakan anak yang ketiga, suaminya saat ini hanya berkerja sebagai kuli bangunan, sedangkan Rosmaleni bekerja mencuci kain ke rumah warga.

Bian Maulana Ayubi, saat ini kelas lima di SDN 17 Petok, akan tetapi sementara tidak bersekolah suruh istirahat oleh ibunya sebab takutnya nanti Bian kenapa-napa.

Ia menuturkan untuk makan sehari-hari saja kami susah. Sebelumnya bantuan telah didapatkan dari para dermawan, yayasan komunitas cahaya, Baznas Sumbar hingga Baznas Pasaman telah membantu untuk berobat di Padang, tapi saat ini dana tidak ada lagi.

Kepala Dinas Kominfo Pasaman, Wiliyam Hutabarat mengatakan berharap kepada rekan-rekan awak media untuk mengajak masyarakat agar sama-sama kita bantu kesembuhan Bian Maulana Ayubi dan bisa aktivitas seperti biasa.

Kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pasaman juga bisa membantu tapi melalui pimpinan, jika diberikan izin maka kita surati, instansi yang berwenang ialah Dinas Sosial.

"Kominfo Kabupaten Pasaman hanya membantu menyebarluaskan informasi sampai ditengah-tengah masyarakat bahwa adik kita ini memerlukan biaya berobat cukup besar," ujarnya.