Kuburan-sumur tua itu, daya tarik Pulau Angso Duo Pariaman agar wisatawan datang kembali

id berita pariaman,berita sumbar,pulau

Kuburan-sumur tua itu, daya tarik Pulau Angso Duo Pariaman agar wisatawan datang kembali

Ketua Tim Penilai Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya Bidang Kelautan, Nursyah Rizal (kanan) melihat sumur tua di Pulau Angso Duo, Kota Pariaman, Sumbar. (Antarasumbar/Aadiaat M. S. )

Tadi kami ke Pulau Angso Duo, di situ ternyata ada cerita yang bisa dijadikan salah satu daya tarik supaya orang punya alasan mengeluarkan uang dan mau ke sana,
Pariaman (ANTARA) - Tim Penilai Satyalencana Wira Karya 2021 menilai Pulau Angso Duo di Kota Pariaman, Sumatera Barat memiliki daya tarik tersendiri sehingga wisatawan mau datang kembali ke salah satu objek wisata unggulan di daerah itu.

"Tadi kami ke Pulau Angso Duo, di situ ternyata ada cerita yang bisa dijadikan salah satu daya tarik supaya orang punya alasan mengeluarkan uang dan mau ke sana," kata Ketua Tim Penilai Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya Bidang Kelautan, Nursyah Rizal di Pariaman, Selasa.

Daya tarik yang dimaksud tersebut yaitu salah satunya kuburan panjang Katik Sangko yang merupakan pengawal tokoh penyebar agama Islam di pesisir pantai yakni Syekh Burhanuddin serta sumur tua.

Ketika di Pulau Angso Duo dirinya tidak menemukan papan informasi lengkap terkait dengan kuburan panjang dan sumur tua yang ada di sana.

Menurutnya informasi terkait dengan kuburan panjang dan orang yang dimakamkan di pulau tersebut harus disampaikan kepada masyarakat luas.

"Kalau untuk segmen lokal orang sudah ngerti tapi kalau mau luaskan pasar maka kita harus menjangkau orang yang tidak tahu," katanya.

Ia pun mengusulkan Pemerintah Kota Pariaman menggali lebih dalam terkait sejarah penamaan Pulau Angso Duo dan hal-hal menarik lainnya di pulau tersebut.

Pulau Angso Duo merupakan salah satu pulau yang dibuka oleh pemerintah untuk objek wisata dan banyak dikunjungi wisatawan. Objek wisata itu sempat ditutup karena pandemI COVID-19 namun sekarang dibuka kembali dengan kunjungan terbatas.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Dasril mengatakan tim penilai terkejut dengan potensi yang dimiliki daerah itu, mengapresiasi kerja sama dengan sejumlah pihak, serta sarana dan prasarana yang dimiliki.

"Tim pun memberikan masukan untuk pengembangan pariwisata di Pariaman, di antaranya sejarah kuburan panjang dan sumur tua," ujarnya.

Ia mengatakan dirinya akan menyampaikan saran tersebut kepada organisasi perangkat daerah terkait untuk menindaklanjutinya.

Kedatangan tim penilai tersebut yaitu untuk melihat secara langsung pengelolaan, pengembangan, dan pembangunan kelautan di Kota Pariaman karena wali kota setempat masuk ke dalam 5 besar calon penerima Satya Lencana Wira Karya 2021.