Mahasiswa Politeknik Pariwisata Batam jadi delegasi LLDIKTI-X ikuti ajang debat nasional

id LLDikti, mahasiswa batam

Mahasiswa Politeknik Pariwisata Batam jadi delegasi LLDIKTI-X ikuti ajang debat nasional

Mahasiswa Politeknik Pariwisata Batam jadi delegasi LLDIKTI-X ikuti ajang debat nasional. (ANTARA/HO)

Padang (ANTARA) - Tiga Mahasiswa Politeknik Pariwisata Batam menjadi delegasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X pada ajang debat tahunan National University Debating Championship (NUDC) 2021 tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Puspresnas, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof Herri, MBA di Padang Minggu mengatakan bangga pada mahasiswanya sekaligus hal itu sebagai bukti bahwa mahasiswa di Pendidikan Tinggi Swasta (PTS) di lingkupnya tidak kalah saing dengan mahasiswa di daerah lain.

"Mahasiswa kita dimanapun berada memiliki potensi, kita harus serius baik di PTS atau PTN sama saja memiliki prestasi oleh sebab itu perhatian harus diberikan pada mereka supaya mereka keluarkan bakatnya untuk kebanggaan kita bersama," ucap Prof Herri.

Dalam mendukung potensi mahasiswa di bidang tersebut, LLDIKTI Wilayah X melakukan pembinaan dengan memberikan pelatihan dari juri-juri yang sudah berpengalaman di tingkat nasional.

Namun, saat pandemi COVID-19, kegiatan pelatihan tersebut ditiadakan dan hanya dilakukan pelatihan di perguruan tinggi masing-masing.

Prof Herri menyampaikan kepada mahasiswa yang tengah mengikuti perlombaan itu supaya tetap semangat dan semoga dengan kerja keras mereka bisa membuahkan hasil yang baik.

"Andaikan nanti belum mendapatkan juara jangan berkecil hati, setidaknya kita mendapat pengalaman dan pengetahuan bagaimana mengikuti pertandingan itu dan juga dapat bertemu kawan baru disana," ujar dia.

Adapun nama tiga mahasiswa yang melaju ke tingkat nasional yaitu Ansil, Rizhon, dan Jefrey. Ajang ini merupakan kompetisi debat bergengsi perguruan tinggi yang setiap tahun diadakan.

Kali ini, menjadi kesempatan terbaik bagi Politeknik Pariwisata Batam dalam berkompetensi di tingkat Nasional, mengingat kampus tersebut menjadi satu satunya utusan perguruan tinggi swasta di Kepulauan Riau.

Persiapan kompetisi tim Politeknik Pariwisata Batam tidak lepas dari peran dan bimbingan instruktur bahasa Inggris sekaligus pelatih debat Muhammad Brilian, S.Pd. dan didukung semangat serta antusiasme mahasiswa lainnya.

Perjuangan tim debat Politeknik Pariwisata Batam untuk lolos ke tingkat nasional layak diacungi jempol. Pasalnya, seleksi yang harus dilalui sangat menyita waktu dan tenaga, khususnya pada situasi pandemi COVID-19 yang membatasi pertemuan secara langsung.

Ada tiga tahapan yang harus dilewati pada seleksi tersebut, yakni dua seleksi secara personal dan satu seleksi secara tim. Seleksi secara personal terdiri dari dua topik berbeda sehingga Ansil dan Rizhon memiliki peran dan kubu berbeda.

Pada tahap pertama, Ansil bertindak sebagai pembicara pertama dari kubu Pemerintah sementara Rizhon bertindak sebagai pembicara pertama dari kubu oposisi.

Kemudian, di tahapan ketiga masing-masing memperoleh topik yang sama dan pada kubu yang sama, yakni sebagai tim closing government di mana sebagai pembicara pertama adalah Ansil dan kedua yaitu Rizhon.

Pelatih debat sekaligus pembimbing pada seleksi tersebut Muhammad Brillian, S.Pd, mengatakan bahwa seleksi tersebut sangat menantang.

Mekanisme seleksi yang diterapkan menuntut untuk mampu mengefisienkan waktu semaksimal mungkin dan pada saat yang sama harus memberikan penampilan yang terbaik.

"Ada beberapa kali pengulangan saat pengambilan video berlangsung sehingga kita harus benar-benar sabar dan tidak boleh gegabah atau bahkan menyerah," ucapnya.

Bahkan masalah yang dihadapi tidak sampai disitu saja tim harus sesegera mungkin mengunggah dan mengirimkan link unggahan tersebut pada portal yang sudah disediakan. Jika telat, maka portal akan ditutup dan tim dianggap gagal.