ini dilakukan KSDA Agam untuk evakuasi beruang madu di kebun durian warga

id berita agam,berita sumbar,beruang

ini dilakukan KSDA Agam untuk evakuasi beruang madu di kebun durian warga

Petugas Resor KSDA Agam dan warga sedang memasang kandang jebak di kebun durian, Jumat (6/8). (Antarasumbar/Yusrizal)

Perangkap jebak yang dipasang berupa kandang jebak itu dibantu oleh masyarakat setempat,
Lubuk Basung (ANTARA) - Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Sumatera Barat memasang perangkap jebak untuk mengevakuasi beruang madu (helarctos malayanus) dari kebun durian milik warga Jorong Pincuran Gadang, Nagari Bayur, Kecamatan Tanjungraya, Jumat (6/8).

"Perangkap jebak yang dipasang berupa kandang jebak itu dibantu oleh masyarakat setempat," kata Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra di Lubukbasung, Jumat.

Ia mengatakan, kandang jebak dengan lebar 90 centimeter dan panjang 200 centimeter itu dipasang di lokasi ditemukan jejak durian dimakan satwa dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Kandang jebak itu diberi umpan berupa buah durian dan di lokasi juga dipasang tiga unit kamera jebak.

"Pemasangan kandang jebak itu dilakukan untuk beberapa hari kedepan," katanya.

Apabila tertangkap, tambahnya bakal diobservasi ke kantor Resor KSDA Agam terkait penyebab dan melihat kondisi kesehatannya.

Setelah itu berung madu akan dilepasliarkan ke kawasan konservasi apabila satwa itu sehat.

"Satwa itu bakal kita lepasliarkan apabila kondisi dalam keadaan sehat," katanya.

Ia menambahkan, pemasangan perangkap jebak itu dilakukan setelah satwa tersebut muncul beberapa kali di lahan perkebunan durian milik warga yang sedang berbuah.

Satwa itu masuk ke lokasi perkebunan diduga untuk mencari makan, karena durian warga sedang kondisi masak.

Salah seorang warga, Muhammad Aziz (40) menambahkan pihaknya takut keluar rumah untuk mencari durian di kebun setelah menemukan beruang madu itu.

"Saya ketemu langsung dengan beruang dengan jarak sekitar 10 meter pada Rabu (4/8) sekitar pukul 17.00 WIB dan langsung lari karena takut diserang. Seluruh hasil panen durian dan peralatan lain saya tinggal di lokasi," katanya.

Biasanya, ia ke kebun durian hampir tiap hari sampai dini hari, karena lokasi ditemukan beruang itu buah durian cukup lebat.

Namun semenjak ditemukan, maka tidak pernah lagi ke lokasi kebun, karena tidak pernah menemukan beruang itu.

"Sudah 40 tahun usia saya, baru ini pertama saya menemukan beruang dan biasanya sering ke kebun yang tidak ada orang," katanya.***2***