Payakumbuh masih tunda sekolah tatap muka sampai vaksinasi capai 75 persen

id PBM daring, covid, vaksin, sekolah, payakumbuh

Payakumbuh masih tunda sekolah tatap muka sampai vaksinasi capai 75 persen

Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi bersama dengan Kapolres Payakumbuh AKBP Alex Prawira saat rapat koordinasi Satgas COVID-19, Rabu (7/7). (Antara/Akmal Saputra)

Payalumbuh (ANTARA) - Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat masih menunda pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka sampai dengan angka vaksinasi COVID-19 mencapai 75 persen.

"Menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri, kami sudah sepakat dengan Bapak Kapolres agar PBM tatap muka belum dibolehkan atau ditunda dahulu, sampai kita mencapai level herd immunity. Walaupun saat ini kita sudah zona kuning, tapi daerah sekitar berada di zona oranye dan zona merah," ujar Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi usai rapat koordinasi Satgas COVID-19, Rabu (7/7).

Ia mengatakan hal merupakan ini langkah antisipasi supaya peserta didik aman dari paparan COVID-19 terlebih varian delta dikabarkan telah mulai masuk Sumbar.

Menurutnya, untuk mencapai herd imunity diperlukan angka vaksinasi COVID-19 di atas 75 persen dan PBM tatap muka bisa dipertimbangkan kembali untuk dilaksanakan.

"Disebut paranoid karena varian delta ini? biarlah, kita khawatir nanti kejadian di kita seperti di luar daerah. Lihat di Pulau Jawa kasusnya meledak dan tak terkendali, ngeri, bisa habis kita," ujarnya.

Ia menyadari dengan kebijakan yang dilakukannya kali ini pihaknya akan banyak dimaki-maki oleh beberapa pihak.

"PBM dimulai pada 12 Juli mendatang. Untuk 2 minggu pertama, dilaksanakan sekolah daring saja dahulu. Setelah itu, terkait kebijakan selanjutnya Satgas COVID-19 bakal melihat perkembangan. Karena saat ini masih banyak pengajar atau guru yang belum divaksin," ujarnya.

Terkait dengan siswa saat ini sudah bisa divaksin karena pemerintah pusat membolehkan umur 12 tahun ke atas.

Sementara itu, Kacabdisdikwil IV Asricun mengatakan meski SMA/SMK/SLB di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Sumbar, namun terkait kebijakan sekolah tatap muka di tengah pandemi tetap mengikuti keputusan kepala daerah di wilayah masing-masing.

"Apabila vaksin banyak tersedia, kami mengusulkan agar petugas turun ke SMA/SMK/SLB untuk jemput bola melaksanakan vaksinasi kepada guru dan siswa berusia 12 tahun keatas. Dengan begitu, menurut data kami, bakal ada 12.000 vaksin yang bisa tersalurkan hanya dari lingkungan SMA/SMK/SLB yang ada di wilayah Kota Payakumbuh," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Ramza Husmen menyampaikan bila PBM dilaksanakan secara daring, madrasah sudah menyiapkan pelaksanaannya.

"Yang jelas, kami memastikan tenaga pendidik kami sudah divaksin, bila sekolah tatap muka nantinya diperbolehkan," ujarnya.