Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat meminta pembangunan pasar basah atau menjual kebutuhan pokok yang mengandung air senilai Rp88 miliar kepada pemerintah pusat.
"Saya sudah datang ke Kementerian Perdagangan dan bertemu dengan menteri serta wakil menteri dan berdiskusi terkait pembangunan pasar basah," kata Walikota Pariaman, Genius Umar di Pariaman, Rabu.
Posisi pasar basah yang akan dibangun dan dananya diminta ke pemerintah pusat tersebut yaitu berada di depan Pasar Rakyat Pariaman sedangkan Pasar Rakyat Pariaman rencananya digunakan untuk menjual bahan kering.
Ia menyampaikan Pasar Rakyat Pariaman tidak saja dikunjungi dan dinikmati oleh warga setempat namun juga warga Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Agam.
Ia mengatakan kehadiran pasar di daerah itu dapat memperkuat Pariaman sebagai kota jasa dan perdagangan.
"Mudah-mudahan niat warga Kota Pariaman untuk memiliki pasar satu lagi dan untuk merawat pasar ini menjadi lebih baik," katanya.
Sementara itu, Direktur Sarana Distribusi dan Logistik Kementerian Perdagangan RI, Frida saat melihat kondisi pembangunan Pasar Rakyat Pariaman mengatakan pihaknya pasti menerima pengusulan atau permintaan pembangunan pasar namun tentu harus ada proses yang harus dilalui.
"Kebayang gak, ada 514 kabupaten dan kota, semuanya mengusulkan sehingga dipilih urgensinya, mana paling urgen itu yang didahulukan," ujarnya.
Sebelumnya Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengharapkan pengelolaan Pasar Rakyat Pariaman di Kota Pariaman, Sumatera Barat yang telah selesai pengerjaannya dilakukan secara baik sehingga dapat bernilai guna bagi pedagang dan bisa tahan lama.
"Dengan pasar ini terawat maka transaksi jual beli dapat berjalan dengan baik dan perekonomian pedagang meningkat," kata Frida.
Indikator pasar tersebut terawat tidak saja bidang struktur bangunan dan kebersihannya, namun kata dia juga instalasi listrik dan air serta hal lainnya dapat berfungsi dengan baik.
Pasar tersebut dalam waktu dekat akan diisi oleh pedagang yang sebelumnya berdagang di Pasar Rakyat Pariaman karena sarana jual beli itu akan diresmikan oleh presiden akhir Maret.
"Memang sudah ada suratnya (peresmian pasar oleh presiden) tapi bukan ranah kami untuk menjawab kepastiannnya," katanya.