Padang (ANTARA) - Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) segera membentuk 19 destinasi wisata unggulan provinsi sebagai tindak lanjut misi di bidang kepariwisataan oleh gubernur dan wakil gubernur Mahyeldi Ansharullah-Audy Joinaldy.
"Melalui misi tersebut maka tiap kabupaten atau kota yang ada di Sumbar mengusulkan satu destinasi sebagai destinasi wisata unggulan provinsi," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial di Padang, Senin.
Untuk menjalankan wacana tersebut Dinas Pariwisata Sumbar telah membuat indikator untuk menentukan kriteria destinasi unggulan tersebut.
Beberapa indikator itu adalah mempunyai keunikan, telah dikunjungi oleh wisatawan, sisi pengelolaan, dokumen perencanaan, memiliki dokumen lingkungan hidup, dan lainnya.
"Nanti dilihat apakah destinasi yang diusulkan oleh tiap kabupaten atau kota cocok dengan indikator tersebut," jelasnya.
Novrial menyebutkan hingga saat ini pihaknya telah telah menerima sejumlah usulan destinasi dari sejumlah kabupaten atau kota.
Hanya saja ada sejumlah bupati dan wali kota yang belum dilantik, sehingga hal itu mempengaruhi legalitas serta administrasi pengusulan dari kabupaten atau kota ke provinsi.
Ia membeberkan beberapa daerah yang telah mengusulkan adalah Kabupaten Limapuluh Kota dengan destinasi wisata Harau, Bukittinggi, dan lainnya.
"Jika menilik usulan yang telah masuk, kebanyakan (destinasi) adalah destinasi yang sudah ada sebelumnya," katanya.
Ia menafsirkan misi gubernur di bidang kepariwisataan itu bertujuan memperjelas titik destinasi di kabupaten atau kota untuk ditawarkan serta dikunjungi oleh wisatawan.
Selain itu agar pemerintah daerah bisa fokus menggarap satu destinasi wisata dibantu oleh pemerintah provinsi.
Sementara para praktisi pariwisata mendukung wacana gubernur bentuk destinasi unggulan provinsi ini.
Menurut praktisi pariwisata sekaligus mantan Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sumbar 2012-2021 Ian Hanafiah, dirinya menyambut baik wacana gubernur tentang pembentukan destinasi wisata unggulan provinsi.
"Kami menyambut baik rencana tersebut agar pengembangan pariwisata ke depannya bisa lebih fokus," kata Ian.
Ia mengatakan dengan pembentukan destinasi unggulan itu maka kepala daerah tidak lagi bicara tentang banyaknya destinasi yang dimiliki oleh daerah.
Akan tetapi fokus serta bisa memprioritaskan perhatian pada satu destinasi yang telah ditetapkan sebagai unggulan provinsi.
CEO Ero Tour itu juga mengatakan destinasi unggulan harus digarap maksimal oleh pemerintah daerah disertai dukungan anggaran.
"Jika bisa digarap maksimal dan sukses dalam satu tahun anggaran, maka ada peluang menciptakan destinasi unggulan lain di tahun berikutnya," jelasnya.
Namun, katanya dalam memilih destinasi wisata unggulan itu pemerintah provinsi dan pemerintahan kabupaten atau kota harus menjalin komunikasi serta menyiapkan secara matang.
Agar destinasi yang dipilih sebagai unggulan daerah benar-benar tepat, dan sesuai dengan karakter daerah.
"Misalnya Kabupaten Tanah Datar yang berkarakter daerah budaya, maka destinasi terkait itulah yang diunggulkan. Jangan waterboom," jelasnya.
Menurutnya pemilihan destinasi unggulan harus mempertimbangkan karakter daerah serta target pasar, serta fasilitas penunjang lainnya.
Baik itu destinasi baru yang ditunjuk ataupun destinasi wisata yang sudah ada sebelumnya.
"Jika destinasi unggulan tiap-tiap daerah telah ditetapkan nanti maka pemerintah provinsi serta pemerintah daerah harus memegang komitmennya untuk mengembangkan," katanya.***1***
Sumbar segera bentuk destinasi wisata unggulan provinsi
Nanti dilihat apakah destinasi yang diusulkan oleh tiap kabupaten atau kota cocok dengan indikator tersebut,