Tes usap, tantangan terberat KPU Solok Selatan saat Pilkada

id kpu solok selatan,pilkada serentak,tes usap

Tes usap, tantangan terberat KPU Solok Selatan saat Pilkada

Ketua KPU Solok Selatan Nila Puspita menyampaikan capaian serta tantangan yang dihadapi oleh penyelenggara saat menjalani tahapan Pilkada di masa pandemi. (ANTARA/Erik Ifansya Akbar)

Bukittinggi (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mengungapkan tes usap massal menjelang pemilihan menjadi tantangan terbesar selama tahapan Pilkada 2020.

"Tantangan terberat kami saat tahapan Pilkada 2020 yaitu tes usap sebelum pemilihan sehingga banyak penyelenggara Pemilu mengundurkan diri padahal pilkada tinggal empat hari lagi sedangkan merekrut penyelenggara sangat susah apalagi di daerah yang SDM nya yang masih rendah," kata Ketua KPU Solok Selatan Nila Puspita, saat evaluasi tahapan penyelenggaraan pemilihan serentak 2020 di Bukittinggi, Jumat.

Akan tetapi, katanya, dengan dukungan semua pihak termasuk kecamatan hingga nagari tahapan Pilkada ini bisa dilalui semuanya dengan baik.

Dia mengatakan saat tahapan Pilkada 2020, KPU Solok Selatan merupakan satu-satunya penyelenggaran yang melakukan ts usap pada semua jajarannya mulai dari komisioner hingga panitia di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Sebanyak 4.250 penyelenggara Pilkada di Solok Selatan melakukan tes usap dan hasilnya tidak semua yang negatif sehingga mereka harus melaksanakan isolasi tetapi tahapan tetap bisa dijalankan sesuai jadwal," katanya.

Tes usap bagi seluruh penyelenggara saat tahapan Pilkada dilakukan untuk mencegah klaster baru penyebaran COVID-19 dan memastikan penyelenggara terbebas dari virus tersebut.

KPU Solok Selatan mengucapkan terima kasih kepada Pemkab yang sudah menggratiskan swab bagi penyelenggara saat tahapan Pilkada.

Dia menyebutkan penyelenggara melaksanakan semua tahapan dengan semua risiko yang tinggi terutama saat verifikasi di lapangan.

Ia menambahkan pada Maret 2020 tahapan Pilkada terhenti karena pandemi COVID-19 dan tahapan yang sedang berjalan saat itu yaitu verifikasi administrasi calon perseorangan.

Tahapan dimulai kembali 15 Juni 2020 dan KPU melanjutkan kembali tahapan yang sempat terhenti sehingga semua tahapan terlaksana walaupun dengan keterbatasan dan risiko.

Pilkada saat pandemi, katanya banyak orang beranggapan partisipasi pemilih sulit mencapai 60 persen sehingga KPU pusat hanya menargetkan partisipasi 77,5 persen secara nasional.

Akan tetapi partisipasi pemilih di Solok Selatan bisa mencapai 81,70 persen dan yang tertinggi di Sumatera Barat ditambah tidak ada catatan jelek yang dihasilkan dari penyelenggara Pemilu.

Asisten I bidang Pemerintah dan Kesra Setdakab Solok Selatan Fidel Efendi mengatakan, semua tahapan Pilkada di Solok Selatan berjalan aman dan lancar serta tidak ada kendala.

"Pemkab Solok Selatan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak mulai dari, penyelenggara KPU, pengawasan KPU semua berjalan dengan baik," katanya.

Pemerintah juga mengapresiasi capaian KPU Solok Selatan dimana partisipasi pemilih Pilkada mencapai 81,70 persen dan paling tinggi di Sumbar. (*)