Guru SMA di Cabdin Pendidikan wilayah IV masih banyak diisi tenaga hononer

id berita payakumbuh,berita sumbar,honor

Guru SMA di Cabdin Pendidikan wilayah IV masih banyak diisi tenaga hononer

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Sumatera Barat, Asricun saat menyerahkan bantuan penyemprot disinfektan dari donatur kepada Kepala SMAN 1 Situjuah Limo Nagari. (Antarasumbar/Akmal Saputra)

Hampir separuh dari guru kita itu honorer,
Payakumbuh (ANTARA) - Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Wilayah IV Sumatera Barat, Asricun yang meliputi Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Tanah Datar mencatat tenaga pendidik untuk tingkat SMA masih banyak diisi oleh tenaga honorer.

Asricun di Payakumbuh, Senin, mengatakan dari 3.249 guru SMA yang ada di tiga daerah tersebut jumlah guru honorer mencapai 1.474 orang.

"Hampir separuh dari guru kita itu honorer. Kita di Cabdin Wilayah IV memang kekurangan guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS)," kata dia.

Ia mengatakan jika dari kinerja, selama ini memang tidak ada hal yang salah dari guru honorer. Bahkan, kehadiran guru honorer sangat membantu di tengah kurangnya guru PNS di wilayahnya saat ini.

"Kebanyakan dari guru honorer ini kan didominasi oleh anak muda yang baru selesai kuliah sehingga masih segar dalam mengajar," ujarnya.

Tidak hanya guru, honorer juga mendominasi untuk mengisi kekurangan tenaga kependidikan di Cabdin Pendidikan Wilayah IV Sumatera Barat.

Ia mengatakan dari 698 total tenaga pendidikan di wilayah IV, hanya 165 yang berstatus PNS dan 533 lainnya merupakan tenaga honorer.

"Tentu di sini kami meminta agar ada pengangkatan baik untuk PNS ataupun pegawai pemerintah

dengan perjanjian kerja (PPPK). Semoga diberi peluang yang banyak untuk pengangkatan PNS dan PPPK," ujarnya.

Menurutnya, kebanyakan dari total guru honorer dan tenaga kependidikan itu memiliki masa bakti yang sudah lama dan kebanyakan sudah berlatar pendidikan S1. Khusus guru honorer juga telah

disesuaikan dengan keilmuannya.

Sementara Kepala Sekolah SMAN 1 Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sofia Majid

mengharapkan pada tahun ini ada pengangkatan untuk PNS ataupun tenaga PPPK.

"Pada 2019 hanya ada satu guru kami yang lulus PPPK. Sedangkan di sekolah kami dari 53 guru

hanya 26 guru yang berstatus PNS," ujarnya.

Bahkan, sambungnya secara bertahap sampai 2023 nantinya akan ada guru PNS yang pensiun sehingga akan mengurangi guru PNS di sekolahnya.