Lubukbasung (ANTARA) - Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah (Ponpes MTI) Kapau, Kecamatan Tilatangkamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat membutuhkan dana Rp3,92 miliar untuk membangun asrama putra yang terbakar pada 24 September 2020.
"Kebutuhan dana Rp3,92 miliar itu berdasarkan perencanaan yang kita buat," kata Pimpinan Pondok Pesantren MTI Kapau, Ilham Afriadi di Lubukbasung, Jumat.
Ia mengatakan dana Rp3,92 miliar itu digunakan untuk membeli bahan bangunan Rp2,80 miliar dan upah Rp1,08 miliar.
Dana ini digunakan untuk membangun asrama dua lantai dan kebutuhan lainnya.
"Asrama ini kita bangun di lokasi asrama yang terbakar pada September 2020," katanya.
Ia menambahkan, lahan pembangunan asrama itu tidak bersertifikat, sehingga pihaknya tidak bisa mengusulkan pembangunan ke pemerintah.
Namun pihaknya bakal mengajukan proposal ke donatur agar pembangun asrama itu bisa terwujud, sehingga santri putra memiliki asrama.
"Kita berusaha semaksimal mungkin untuk mencari dana, agar asrama itu bisa terealisasi secepat mungkin," katanya.
Saat ini, tambahnya santri putra dengan jumlah 28 orang mengginap di rumah warga sekitar setelah bangunan itu terbakar.
Sedangkan proses belajar mengajar tidak terganggu, karena ruangan belajar tidak terdampak kebakaran itu.
"Kerugian kebakaran asrama putra itu sekitar Rp2 miliar," katanya.
Kepala Seksi Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren Kementrian Agama Agam, Yunaldi menambahkan syarat pondok pesantren yang diajukan mendapatkan bantuan pembangunan asrama merupakan pondok pesantren yang memiliki lahan dilengkapi dengan sertifikat.
"Bagi pondok pesantren yang tidak memiliki sertifikat tidak bisa kita ajukan," katanya.
Pada 2021, tambahnya Kemenag Agam mengusulkan Pondok Pesantren Diniyah Pasia, Pondok Pesantren MUS Canduang, Pondok Pesantren Ashabul Yamin dan Pondok Pesantren Darul Makmur Sungai Cubadak ke Kementerian Agama Republik Indonesia.
"Syarat pondok pesantren itu sudah lengkap dan mudah-mudahan direalisasi pemerintah pusat," katanya. ***3***