Ditengah pandemi, produksi padi Tanah Datar justru meningkat mencapai 333.077 ton

id Lahan pertanian,tanah datar,produksi padi tanah datar,berita tanah datar,tanah datar terkini,berita sumbar

Ditengah pandemi, produksi padi Tanah Datar justru meningkat mencapai 333.077 ton

Lahan pertanian di Kabupaten Tanah Datar. Produksi padi daerah ini pada 2020 diprediksi mengalami peningkatan mencapai 333.077 ton gabah kering giling (GKG) hingga akhir tahun.  (Antara/Etri Saputra)

Batusangkar, (ANTARA) - Produksi padi Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat pada 2020 atau saat pandemi COVID-19 diprediksi mengalami peningkatan mencapai 333.077 ton gabah kering giling (GKG) hingga akhir tahun.

Kasi Produksi Pertanian Dinas Pertanian Tanah Datar Yendri Agusta di Batusangkar Rabu, mengatakan berdasarkan catatan Dinas Pertanian setempat semenjak kurun tiga tahun belakangan terus terjadi peningkatan produksi padi di daerah itu.

Tercatat semenjak 2017 produksi padi di Tanah Datar mencapai 298.959 ton gabah kering giling dengan luas lahan tanam 55.534 hektare.

Kemudian pada 2018 meningkat menjadi 317.638 ton dengan luas lahan tanam 57.278 hektare dan sebanyak 322.268 ton padi dengan luas tanam 58.537 hektare pada 2019.

"Sedangkan pada 2020 hingga September telah tercatat 245.989 ton hasil panen, dan diprediksi hingga Desember masih akan panen lagi sekitar 87 ton lebih. Sehingga jumlah hasil panen padi di Tanah Datar hingga akhir tahun 2020 ini diperkirakan akan mencapai 333.077 ton," katanya.

Ia mengatakan meningkatnya produksi padi di daerah itu dikarenakan faktor cuaca yang cukup stabil dan fokusnya para petani dalam mengelola persawahan.

Selain itu serangan hama yang merusak tanaman padi juga tidak terlalu berpengaruh nyata terhadap hasil produksi pertanian.

"Selama pandemi ini bermacam aktifitas dibatasi, sehingga hal itu membuat para petani lebih fokus untuk bercocok tanam begitu juga dengan cuaca yang cukup bersahabat," katanya.

Ia mengaku meski hasil produksi terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, Dinas Pertanian setempat tidak memungkiri masih terdapat beberapa faktor penghambat peningkatan hasil pertanian seperti saluran irigasi yang tidak lancar.

"Meski demikian kita akan tetap berusaha semaksimal mungkin agar tidak ada lagi penghambat bagi petani dalan mengolah sawah mereka," katanya. (*)