Padang (ANTARA) - Kurang dari satu bulan lagi Sumatera Barat akan memilih pemimpin baru yang akan menahkhodai provinsi itu hingga 2024.
Sebagai daerah berpenduduk 5,4 juta jiwa dengan 19 kabupaten dan kota Sumbar memiliki APBD Rp7,3 triliun pada 2020.
Dengan pertumbuhan ekonomi 5,16 persen, persentase penduduk miskin hingga Maret 2019 6,42 persen, tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2019 5,33 persen Sumatera Barat memiliki angka Indeks Pembangunan Manusia 71,73 atau berstatus tinggi.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar kualitas kehidupan warga Sumatera Barat meliputi aspek kesehatan, pendidikan hingga pemenuhan kebutuhan hidup terus meningkat.
Untuk angka harapan hidup saat lahir di Sumbar telah mencapai 69,01 tahun yang artinya setiap bayi lahir punya harapan hidup hingga usia 69 tahun.
Sementara harapan lama sekolah di Sumbar telah mencapai 13,95 yang artinya anak-anak di Sumbar berpeluang menamatkan pendidikan hingga lulus diploma dan rata-rata lama sekolah mencapai 8,76 tahun atau setara dengan kelas II SMP.
Kemudian pengeluaran per kapita warga Sumbar mencapai Rp10,63 juta per tahun.
Tentu saja butuh sosok yang tepat untuk membawa Sumbar bergerak maju ke depan.
Dengan 14 alasan yang telah dipaparkan setidaknya dapat memupus keraguan dan memastikan Mahyeldi-Audy adalah orang yang tepat.
Dengan rekam jejak yang dimilik, kiprah dan pengalaman kedua tokok tersebut dinilai menjadi figur yang pas perpaduan antara buya dengan milenial yang penuh ide dan kreativitas.
Lakek tangan Mahyeldi sebagai kepala daerah di Padang terpampang nyata kendati belum sempurna tugas kita semua mengisi yang kurang.
Kini tiba waktunya menentukan pilihan yang akan menentukan nasib Ranah Minang empat tahun ke depan.
Dengan segenap alasan tersebut Mahyeldi-Audy menjadi pilihan pas yang perlu didukung sepenuh hati pada Pilgub Sumbar 9 Desember 2020. (adv)
Penulis adalah Jubir Mahyeldi-Audy Joinaldy.