Seorang warga meninggal akibat COVID-19, Pemkab minta warga terapkan protokol kesehatan secara ketat

id Dharmasraya, Covid -19, beritapadang, beritasumbara

Seorang warga meninggal akibat COVID-19, Pemkab minta warga terapkan protokol kesehatan secara ketat

Warga melakukan tes usap COVID-19, di Kabupaten Dharmasraya. (antarasumbar/Dinkes Dharmasraya))

Pulau Punjung (ANTARA) - Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) Rahmadian mengingatkan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat pascaseorang warga positif COVID-19 meninggal dunia.

"Dengan kasus pertama ini seyogyanya masyarakat benar-benar waspada karena virus ini sangat berbahaya bagi mereka yang punya masalah kesehatan atau comorbid," katanya di Pulau Punjung, Minggu.

Ia menyebutkan sebelumnya 10 pasien dalam pengawasan (PDD) yang dinyatakan meninggal dunia, namun setelah dilakukan tes usap dan hasilnya keluar ternyata negatif.

Berbeda dengan Pasien 54 atas nama Ny S (63) asal Kecamatan Koto Besar, meninggal dunia dengan status konfirmasi positif COVID-19. Sebelum dirujuk ke M Djamil pasien juga bersatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Ia menjelaskan sebelum pasien meninggal yang bersangkutan terdeteksi secara medis memiliki penyakit lain seperti terindikasi tumor paru, diabetes melitus, hipertensi dan, terindikasi TB paru.

"Jadi sekali lagi saya sampaikan virus ini sangat berbahaya bagi orang-orang yg punya masalah kesehatan dan penyakit penyerta, untuk itu benar-benarlah jaga protokol kesehatan," ungkap dia.

Ia mengatakan pasien Ny S (63) meninggal dunia di RSUP M Djamil Padang pada Minggu (13/9) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Pasien meninggal setelah menjalani perawatan di ruang isolasi selama lima hari.

Pada kesempatan itu, pihaknya juga menyampaikan pembaharuan data penanganan COVID-19 hingga 13 September 2020, dengan rincian pemantauan terhadap pelaku perjalanan sebanyak 8.225 jiwa dengan dalam proses pemantauan sebanyak 330 jiwa.

"Sementara untuk kasus suspek sebanyak dua kasus dan penanganan riwayat kontak erat sudah berjumlah 2.023 orang dari hasil pelacakan terhadap 61 kasus konfirmasi positif COVID-19, dan sebanyak 1.581 orang sudah selesai dipantau," tambah dia.

.