LLDIKTI X : Kolaborasi protokol dan humas bentuk citra perguruan tinggi

id LLDikti, kolaborasi, humas, protokol, perguruan tinggi

LLDIKTI X : Kolaborasi protokol dan humas bentuk citra perguruan tinggi

Pelatihan keprotokolan bagi perguruan tinggi swasta di Sumatera Barat, Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau secara daring, Jumat (25/9). (Antara/ist)

Padang (ANTARA) -

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X Prof Dr Herri mengatakan kolaborasi antara protokol dan humas merupakan bentuk citra perguruan tinggi.

"Kita sering menjumpai pada acara akademik di perguruan tinggi, adanya pelaksanaan atau tata cara yang berbeda dalam pelaksanaan kegiatan. Baik itu tata tempat, penghormatan, dan tata upacara, ujar dia.

Ia menyampaikan hal itu pada saat membuka pelatihan keprotokolan bagi perguruan tinggi swasta di Sumatera Barat, Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau secara daring, Jumat (25/9).

Selain itu, ia mengatakan pada kegiatan akademik seperti wisuda, pengukuhan guru besar, penandatanganan MoU maupun acara resmi lainnya perguruan tinggi mengundang beberapa mitra. Menteri, kepala daerah, pimpinan perguruan tinggi, bahkan delegasi dari luar negeri pun ikut terlibat.

Banyaknya jumlah peserta, agar efektif dan efisien kegiatan tersebut diselenggarakan dalam dua tahap. Untuk PTS Sumbar dan Jambi dilaksanakan pada hari Jumat 25 September dan untuk PTS dari provinsi Riau dan Kepulauan Riau dilaksanakan pada hari Senin 28 September 2020.

Kepala Lembaga mengatakan perlu adanya persepsi yang sama tentang keprotokolan sesuai dengan peraturan atau pedoman pelaksanaan sebuah kegiatan resmi. Karena, pelaksanaan kegiatan akademik di perguruan tinggi diatur secara khusus melalui peraturan perundang-undangan.

Selain itu, Herri menekankan agar sinergi keprotokolan dan kehumasan di perguruan tinggi harus menjadi kolaborasi yang baik. Sehingga citra perguruan tinggi menjadi lebih baik di mata masyarakat.

Pada kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari tersebut, tampil sebagai narasumber, Koordinator Substansi Umum, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat Setditjen Dikti, Yayat Hendayana dan Sub Koordinator Humas Doddy Zulkifli.

Yayat mengatakan, di tengah situasi adaptasi kebiasaan baru ini tentu tidak menjadi kendala dalam melaksanakan kegiatan di perguruan tinggi. Beberapa kegiatan dapat terus dilaksanakan dalam bentuk daring, luring, dan menggunakan metode blended (campuran daring dan luring) dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Seorang protokol dituntut harus kreatif dan inovatif. Sebagai manajer acara, protokol itu bertugas mengatur dan menggunakan lambang kehormatan negara, tata tempat, melaksanakan upacara resmi, mengundang dan menyambut tamu serta melayani penandatanganan dokumen. Oleh karena itu, protokol harus memahami perannya dengan baik, memiliki personal skills, dan berpenampilan rapi, bersih serta menarik.

Tidak hanya itu, mantan ajudan Menristekdikti itu mengatakan bahwa protokol harus memiliki sikap responsif, antisipatif, inovatif, tanggap, mampu menempatkan diri, dan komunikatif.

Pada sesi kedua, Doddy Zulkifli menyampaikan materi publikasi keprotokolan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan keprotokolan di perguruan tinggi.

Menurutnya, kolaborasi keprotokolan dan kehumasan perlu dibangun sejak awal. Mulai dari perencanaan kegiatan hingga bagaimana mempublikasikan kegiatan tersebut dengan baik.

Lebih lanjut Doddy menjelaskan bahwa dalam publikasi, perlu dilakukan beberapa hal penting seperti strategi komunikasi yang tepat, menentukan pesan kunci, menjalin hubungan baik dengan media serta melakukan evaluasi.

“Seorang humas dan protokol harus merepresentasikan institusi dan harus bisa mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Kolaborasi humas dan protokol menjadi kunci keberhasilan,” ucap Doddy.(*)