Jakarta (ANTARA) - Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Victor Hasudungan Simatupang memastikan prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kontingen Garuda XXIII-N/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) dalam kondisi aman dari peristiwa ledakan besar di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8) waktu setempat.
"Kondisi Satgas dalam keadaan aman," kata Victor saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Rabu.
Dilaporkan, jumlah personel Satgas Konga XXIII-N/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) sebanyak 1.234 orang, yang terbagi dalam delapan Satgas yang terdiri dari FHQSU, FPC, MPU, CIMIC, MCOU, Level Two Hospital, MTF (Maritime Task Force) dan Satgas Indobatt Yon Mekanis.
Victor mengatakan, KRI Sultan Hasanuddin-366 yang tergabung dalam Satgas Konga tidak menjadi korban sebab saat ini tengah berada di Turki.
"KRI Hasanuddin yang tergabung dalam 'MTF' (Maritime Task Force) UNIFIL sedang sandar di Mersin, Turki," katanya.
Sejauh ini, Victor mencatat kerugian materi baru terpantau dua unit kendaraan operasional milik KRI Sultan Hasanuddin-366 yang diparkir di Pelabuhan Beirut.
Sementara satu kapal yang terdampak ledakan di Pelabuhan Beirut merupakan kapal Satgas 'MTF' dari Kapal Perang Bangladesh.
"Kapal satgas 'MTF' yang sedang sandar di Pelabuhan Beirut dari Kapal Perang Bangladesh," ujarnya.
Sebelumnya dilaporkan, sebuah ledakan besar di dekat pusat Beirut menewaskan sedikitnya 10 orang dan menciptakan goncangan ke penjuru ibu kota Lebanon itu, menghancurkan kaca di rumah-rumah penduduk dan menyebabkan balkon apartemen runtuh, kata saksi mata dan sumber-sumber keamanan.
Ledakan itu terjadi di daerah pelabuhan kota itu, di mana terdapat gudang-gudang yang menampung bahan peledak, kantor berita resmi Lebanon NNA dan dua sumber keamanan mengatakan.
Sumber keamanan ketiga mengatakan terdapat bahan kimia yang disimpan di daerah itu.
Rekaman ledakan yang beredar di publik melalui media sosial menunjukkan asap naik dari distrik pelabuhan yang diikuti oleh ledakan besar. Mereka yang merekam apa yang awalnya tampak seperti kobaran api besar kemudian dikejutkan oleh ledakan itu.
Setidaknya 10 jenazah dibawa ke rumah sakit, sumber keamanan dan sumber medis mengatakan kepada Reuters.
Tidak segera jelas apa yang menyebabkan kobaran api yang memicu ledakan atau jenis bahan peledak yang ada di gudang itu.