Padang (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menyampaiksn koperasi merupakan wadah hebat untuk menggerakan ekonomi rakyat.
Koperasi bentuk perekonomian yang paling cocok bagi bangsa Indonesia? Para pendiri bangsa menyebut "usaha bersama" berdasarkan azas kekeluargaan. Lalu Bung Hatta usaha bersama itu bernama Koperasi.
Hal ini diungkap Wakil Gubenur Sumatera Barat Nasrul Abit disela-sela kesibukan dalam mengenang hari jadi Koperasi yang ke 73 tahun 2020, pada 11 Juli 2020 di Padang.
Wagub Sumbar juga menyebutkan, Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) juga telah meluncurkan logo dan tema Hari Koperasi ke-73, tahun 2020.
Hari Koperasi tahun ini di tengah keprihatinan bangsa yang masih mengalami pandemi COVID-19 mengambil tema "Mewujudkan Ekonomi Rakyat yang Berdaulat Bersama Anggota yang Sehat dan Koperasi yang Kuat."
"Memaknai hari peringatan koperasi masa pandemi COVID-19 dan perkembangan teknologi infomasi tahun ini dapat menjadi sebuah pemikiran besar bahwasanya usaha-usaha ekonomi masyarakat telihat lebih mampu bertahan dimasa-masa sulit bangsa. Makanya usaha koperasi mesti menjadi jati diri usaha masyarakat dari anggota untuk anggota," imbaunya.
Menyikapi sejumlah koperasi di Indonesia mencapai 70 persen diantaranya tinggal papan nama. Ada yang menjadi korban liberalisasi ekonomi dan tidak sedikit pula karena salah urus.
Nasrul Abit mengatakan, ini perlu dibenahi kembali secara baik karena jika koperasi kuat masyarakat dan bangsa ini akan mampu hidup secara mandiri.
"Koperasi merupakan wadah hebat perekonomian rakyat ada nilai kekeluargaan yang kuat, anggota bisa berusaha dan anggotapun bisa mendapat untung dari usaha koperasi itu sendiri. Karena memaknai Hari Koperasi saat ini perlu kira dukung dengn semangat cinta memakai produk dalam negeri minimal dalam aktifitas kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Ia mengajak mesti terus ingat bahwa salah satu tokoh Proklamator Indonesia Muhammad Hatta dalam bukunya katakan Koperasi punya historis panjang di Indonesia.
Menurutnya gerakan kebangsaan Indonesia sudah mengadopsi koperasi ini. Maklum, filosofi koperasi sama dengan semangatself-help.
Saat itu, gerakan nasional percaya, kapitalisme tak cocok dengan alam Indonesia. Gerakan moderat semacam Boedi Oetomo (BO) saja menyebut kapitalisme sebagai "suatu tanaman dari negeri asing".
Para pemimpin pergerakan kemudian melirik koperasi. Maklum, koperasi punya persamaan dengan sistem sosial asli bangsa Indonesia, yakni kolektivisme. Masyarakat gotong-royong Indonesia gemar tolong-menolong. Sementara koperasi juga menganut prinsip tolong-menolong itu.
"Koperasi juga bisa mendidik toleransi dan rasa tanggung-jawab bersama. Dan koperasi bisa menempa ekonomi rakyat yang lemah agar menjadi kuat. Koperasi bisa merasionalkan perekonomian, yakni dengan mempersingkat jalan produksi ke konsumsi. Bagi Bung Hatta koperasi merupakan senjata persekutuan si lemah untuk mempertahankan hidupnya,, karena itu mari kita tumbuhkan semangat berkoperasi untuk kejayaan bangsa" ungkap Nasrul Abit.
Berita Terkait
Supardi : Sumbar kehilangan sosok negarawan di diri Nasrul Abit
Minggu, 29 Agustus 2021 12:40 Wib
Selamat Jalan Nasrul Abit
Sabtu, 28 Agustus 2021 13:07 Wib
Mantan Wagub Sumbar Nasrul Abit meninggal dunia
Sabtu, 28 Agustus 2021 9:47 Wib
Gubernur Sumbar doakan kesembuhan mantan Wagub Nasrul Abit
Senin, 23 Agustus 2021 22:41 Wib
TASPEN serahkan tabungan hari tua mantan Wagub Sumbar
Selasa, 30 Maret 2021 13:49 Wib
Nasrul Abit langsung telpon Mahyeldi setelah gugatan ditolak MK
Selasa, 16 Februari 2021 20:22 Wib
MK juga tolak gugatan yang diajukan Cagub Sumbar Nasrul Abit-Indra Catri
Selasa, 16 Februari 2021 18:05 Wib
Jabatan berakhir, Wagub Sumbar titip pengentasan Mentawai dari daerah tertinggal
Jumat, 12 Februari 2021 10:12 Wib