Hari Bhayangkara, duel begal lawan polisi dengan senjata api

id Begal oku timur, begal, hari bhayangkara, begal dan polisi duel, polres oku timur,Begal senjata api, begal sumsel

Hari Bhayangkara, duel begal lawan polisi dengan senjata api

Kapolres OKU Timur AKBP Erlin Tangjaya tampak melihat jenazah terduga pelaku begal yang tewas saat berduel dengan polisi, Rabu (1/7) (ANTARA/Aziz Munajar/20)

Karena bergelut-bergelut terus maka anggota juga melawan sehingga terpaksa melepaskan tembakan tegas
Palembang (ANTARA) - Seorang pria yang diduga akan melancarkan aksi begal tewas seusai berduel dengan anggota Polres Ogan Komering Ulu Timur menggunakan senjata api.

Kapolres OKU Timur AKBP Erlin Tangjaya, Rabu, mengatakan duel itu terjadi di Jalan Tanggul Irigasi Desa Tebat Jaya, Kecamatan Sungai Madang Rabu pagi (1/7).

"Berawal dari adanya informasi bahwa pelaku akan melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan dan posisinya termonitor oleh anggota," ujar AKBP Erlin di OKU Timur.

Kemudian anggota mencari keberadaan pelaku dan didapati tengah mengisi bahan bakar minyak, lalu anggota berupaya menyergap pelaku yang diduga hanya berpura-pura mengisi minyak untuk mengelabui polisi.

Pelaku dan anggota pun terlibat duel badan karena saling ingin melumpuhkan, namun pelaku ternyata membawa senjata api rakitan dan berupaya melepaskan tembakan ke arah anggota hingga lima kali.

"Karena bergelut-bergelut terus maka anggota juga melawan sehingga terpaksa melepaskan tembakan tegas dan terukur ke arah pelaku," kata dia.

Pelaku akhirnya tewas dalam perjalan menuju rumah sakit, sementara anggota yang menyergapnya yakni Brigpol Marselly Wiyono terpaksa dilarikan ke RSUD Martapura karena mendapat luka tembak pada bagian paha.

Identitas pelaku sempat tidak terdata meski dicek menggunakan siidk jari, namun berdasarkan informasi pengembangan didapat pelaku bernama Juni Mardianto warga BK 8 Kecamatan Belitang.

Sementara dari tangan pelaku petugas menyita barang bukti berupa dua pucuk senpi rakitan, lima selongsong, dan dua amunisi masih aktif.

"Kami masih mengembangkan identitas dan rekam tindak pidananya, karena kalau seorang sudah berani membawa senjata api lebih dari satu pucuk maka pasti dipersiapkan untuk melakukan tindak pidana," tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa begal memang menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dan termasuk tugas serius bagi kepolisian, apalagi begal di OKU Timur menurutnya cenderung sangat berani menggunakan senjata api.

"Tetapi kami berupaya terus memberantas begal-begal agar tercipta keamanan yang membuat masyarakat semakin nyaman," katanya.