Warga temukan bongkahan emas di aliran Sungai Are OKU Selatan
Sumatera Selatan (ANTARA) - Warga Desa Ujan Mas, Kecamatan Sungai Are, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, menemukan bongkahan emas yang diduga memiliki kandungan murni di aliran Sungai Are, salah satu sungai berjeram di daerah setempat.
Warga setempat Asman (30) di Sungai Are, Sabtu mengatakan, emas tersebut ditemukan mengalir terbawa arus sungai lalu mengendap begitu saja di antara bebatuan.
“Biji emas ukuran kecil bahkan berbentuk bongkahan emas terlihat jelas diantara bebatuan,” kata dia.
Menurutnya, biji-biji emas itu dapat terlihat diduga bermula dari aktifitas pengerukan pasir dan bebatuan kali menggunakan alat berat sehingga emas keluar dari permukaan sungai.
Sebab keberadaan kandungan emas di sungai tersebut sudah diketahui sejak lama dari generasi sebelum mereka dan aktifitas pelimbangan sederhana pun sudah berlangsung sejak dulu.
“Namun seiring berjalannya waktu aktifitas tersebut berhenti. Ketika emas disana mulai jarang ditemukan,” ujarnya.
Lalu semenjak emas tersebut ditemukan kembali masyarakat sekitar mulai melakukan aktifitas melimbang lagi.
Sutarman (40) menambahkan, waktu saat emas sulit ditemukan ia dan rekan-rekan bahkan melakukan penyelaman untuk menemukan emas tersebut.
“Banyak sekali emas di sungai kami ini. Tidak terlihat dipermukaan kami cari hingga kedasar. Ketika ada aktifitas pengerukan emas itu keluar lagi,” ujarnya.
Cukup dilimbang menggunakan alat sederhana seperti kuali yang lebar atau alat khusus yang dibuat dari kayu.
Prosesnya sama seperti masyarakat umum mencari emas. Pasir bercampur batu-batu sungai diambil beberapa lalu diputar-putar dalam kuali dengan sedikit air hingga menemukan adanya emas.
Namun walaupun sudah diketahui sejak lama masyarakat belum mengetahui betul kandungan yang mereka temukan tersebut sebab selama ini belum ada riset atau uji laboratorium.
“Cenderung ramai untuk mencarinya saja. Maka kami berharap ada riset kandungan emas ini sehingga dapat menjadi penambah penghasilan bagi masyarakat di sini,” tandasnya.
Warga setempat Asman (30) di Sungai Are, Sabtu mengatakan, emas tersebut ditemukan mengalir terbawa arus sungai lalu mengendap begitu saja di antara bebatuan.
“Biji emas ukuran kecil bahkan berbentuk bongkahan emas terlihat jelas diantara bebatuan,” kata dia.
Menurutnya, biji-biji emas itu dapat terlihat diduga bermula dari aktifitas pengerukan pasir dan bebatuan kali menggunakan alat berat sehingga emas keluar dari permukaan sungai.
Sebab keberadaan kandungan emas di sungai tersebut sudah diketahui sejak lama dari generasi sebelum mereka dan aktifitas pelimbangan sederhana pun sudah berlangsung sejak dulu.
“Namun seiring berjalannya waktu aktifitas tersebut berhenti. Ketika emas disana mulai jarang ditemukan,” ujarnya.
Lalu semenjak emas tersebut ditemukan kembali masyarakat sekitar mulai melakukan aktifitas melimbang lagi.
Sutarman (40) menambahkan, waktu saat emas sulit ditemukan ia dan rekan-rekan bahkan melakukan penyelaman untuk menemukan emas tersebut.
“Banyak sekali emas di sungai kami ini. Tidak terlihat dipermukaan kami cari hingga kedasar. Ketika ada aktifitas pengerukan emas itu keluar lagi,” ujarnya.
Cukup dilimbang menggunakan alat sederhana seperti kuali yang lebar atau alat khusus yang dibuat dari kayu.
Prosesnya sama seperti masyarakat umum mencari emas. Pasir bercampur batu-batu sungai diambil beberapa lalu diputar-putar dalam kuali dengan sedikit air hingga menemukan adanya emas.
Namun walaupun sudah diketahui sejak lama masyarakat belum mengetahui betul kandungan yang mereka temukan tersebut sebab selama ini belum ada riset atau uji laboratorium.
“Cenderung ramai untuk mencarinya saja. Maka kami berharap ada riset kandungan emas ini sehingga dapat menjadi penambah penghasilan bagi masyarakat di sini,” tandasnya.