Pasa Ateh diresmikan secara virtual dijadwalkan pekan ini

id Pasa ateh,Bukittinggi,Jam gadang

Pasa Ateh diresmikan secara virtual dijadwalkan pekan ini

Seorang pekerja sedang menata tanaman di bagian dalam Pasa Ateh Bukittinggi. Pasa Ateh selesai dibangun kembali namun pengoperasiannya masih menunggu penyerahan aset dan pengelolaan dari pemerintah pusat. (ANTARA SUMBAR/Ira Febrianti)

Bukittinggi (ANTARA) - Pusat Pertokoan Pasa Ateh di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat yang telah selesai dibangun kembali pada penghujung 2019 akan diresmikan secara virtual dijadwalkan dalam pekan ini.

"Dalam pekan ini Pasa Ateh akan diresmikan namun karena kondisi wabah COVID-19 peresmiannya secara sederhana saja dan dilaksanakan secara virtual," kata Wali Kota Bukittinggi M Ramlan Nurmatias di Bukittinggi, Selasa.

Pasa Ateh Bukittinggi terbakar pada Oktober 2017 dan dibangun kembali oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan biaya mencapai Rp292 miliar.

Saat peresmian nanti juga akan dilaksanakan penyerahan pengelolaan sementara oleh pemerintah pusat kepada Pemkot Bukittinggi.

Sementara terkait aset, menurut Ramlan masih membutuhkan waktu untuk diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah sehubungan dengan besarnya nilai aset tersebut.

Karena segera diresmikannya bangunan pasar, ia menerangkan pemerintah setempat selanjutnya bersiap untuk pemanfaatan pasar oleh para pedagang.

Pemerintah setempat kini menyiapkan perjanjian sewa menyewa dengan para pedagang, menyiapkan pengundian penempatan toko bagi pedagang sesuai jenis barang yang dijual dan persiapan lainnya yang dibutuhkan.

"Juli 2020 pedagang sudah dapat masuk toko, dapat beraktivitas dengan nyaman di Pusat Pertokoan Pasa Ateh. Jadi sekarang pedagang mulai rancang mau bagaimana tokonya supaya menarik," katanya.

Terkait sewa toko, karena pasar merupakan barang negara maka nilainya ditentukan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) namun pihaknya juga akan mengajukan pertimbangan untuk keringanan para pedagang mengingat kondisi sulit akibat wabah COVID-19.

Ia mengatakan peresmian dan pemanfaatan pasar memang dinilai cukup lama karena pembangunan telah selesai sejak akhir 2019 dan hal itu juga pengaruh kondisi wabah COVID-19 sejak Maret 2020.

"Sekarang karena akan dibuka lagi, kami berharap ini dapat membantu menggerakkan kembali perekonomian masyarakat. Semoga dapat menambah daya tarik pula karena pelataran Pasa Ateh terhubung dengan ikon daerah Jam Gadang," ujarnya.