Sambut normal baru, Pariaman dorong pelaku IKM mulai berproduksi

id Gusniyetti Zaunit,pelaku IKM pariaman,berita pariaman,pariaman terkini,berita sumbar,sumbar terkini

Sambut normal baru, Pariaman dorong pelaku IKM mulai berproduksi

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit. (ANTARA/Aadiaat M.S)

Pariaman, (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat mendorong pelaku usaha industri kecil menengah (IKM) untuk memulai produksi seiring akan diterapkannya tatanan normal baru.

"Karena COVID-19 produksi IKM terhenti, namun dengan akan diterapkannya normal baru diharapkan pelaku IKM kembali beraktivitas," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit di Pariaman, Jumat.

Ia menyebutkan adapun produk yang diproduksi IKM di daerah tersebut mulai dari makanan ringan seperti ladu hingga kerajinan tangan sulaman, bordir, dan rajutan yang pemasarannya ke Kota Bukittinggi dan sejumlah daerah lainnya di Sumbar.

Saat ini peluang pemasaran produk ke Bukittinggi juga mulai dibuka karena kota itu akan menerapkan normal baru, dan dalam waktu dekat akan disusul daerah lainnya di Sumbar.

"Jadi kami mendorong pelaku IKM kembali memasarkan kembali produknya ke Bukittinggi yang merupakan sentra ekonomi di Sumbar," katanya.

Pelaku IKM juga diminta menerapkan protokol keselamatan COVID-19 selama memproduksi, di antaranya menggunakan masker sehingga dapat meminimalkan terpapar COVID-19.

Ia menyampaikan selain mendorong IKM memproduksi dan memasarkan produk melalui luar jaringan atau ke pasar, pihaknya juga meminta pelaku usaha untuk memasarkan produk melalui dalam jaringan.

Dengan diterapkanya normal baru serta pemasaran yang dilakukan oleh pelaku IKM maka perekonomian di daerah itu diharapkan kembali membaik.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memutuskan memperpanjang penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengendalikan COVID-19 di 18 kabupaten/kota hingga 7 Juni 2020, dan memberikan izin kepada Kota Bukittinggi untuk menjalankan tatanan normal baru.

"Salah satu syarat bisa menerapkan new normal adalah Rt: Effective Reproduction Number atau tingkat penyebaran virus harus di bawah 1. Provinsi Sumbar masih di atas 1," kata Gubernur SumateraBarat Irwan Prayitno di Padang, Kamis.

Ia menambahkan, satu-satunya daerah di Sumatera Barat yang penularan virus coronanya sudah menurun dengan Rt di bawah 1 adalah Kota Bukittinggi.

"Bukittinggi sudah mempersiapkan sejak jauh hari sehingga dinilai bisa memulai penerapan new normal," kata dia. (*)