Padang (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat menyatakan pihaknya belum menemukan indikasi penimbunan masker dan cairan antiseptik pencuci tangan di daerah itu setelah adanya dua warga Indonesia yang terjangkit virus corona
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto di Padang, Kamis mengatakan pihaknya masih terus melakukan pengawasan dan penyelidikan di daerah itu
“Jika ada masyarakat yang mengetahui adanya penimbunan di lingkungan mereka agar dapat memberikan informasi kepada pihak kepolisian,” kata dia.
Ia mengatakan personel Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumbar telah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah perusahaan distributor masker, pedagang besar dan juga apotek.
Menurut dia memang terjadi kelangkaan masker di Sumatera Barat namun hal itu disebabkan pada saat kondisi normal para pedagang alat kesehatan atau apotek sangat jarang melakukan pembelian masker dalam jumlah banyak untuk stok karena memang permintaan sedikit.
“Pada saat isu virus corona muncul, permintaan atas masker meningkat sehingga masker yang ada sudah habis terjual dan masker yang di jual saat ini membeli dari distributor di Jakarta dengan harga yang cukup tinggi,” kata dia.
Sebelumnya personel Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumbar melakukan pengecekan dua perusahaan distributor yang memasok masker ke Sumatera Barat yakni PT MCI Cabang Padang dan PT Parit Padang Global pada Selasa (4/3).
Ia mengatakan untuk PT MCI sudah dua bulan tidak lagi menjual masker merek Aximed. Sementara itu PT Parit Padang Global pada 31 Januari 2020 menjual masker merek BBROUN ke RSKM Regina Eye Center sebanyak 10 box dan ke PT Capita Medica Farma sebanyak lima kotak.
“Saat ini mereka tidak ada menjual masker dikarenakan stok masker sudah tidak ada lagi dari Jakarta PT Parit Gadang Global Pusat,” kata dia.
Selain itu petugas melakukan pengecekan di Pedagang Besar Farmasi PT Penta Valent, dari sana diketahui mereka tidak lagi memiliki stok masker. Menurut pengakuan pihak PT Penta Valent mereka tidak lagi memperjualbelikan masker sejak 2015.
Kemudian di apotek Yanakar Kota Padang stok masker dan cairan antiseptik untuk cuci tangan sudah kosong ketika kedatangan sejumlah wisatawan asal China ke Kota Padang beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan pemilik toko mengatakan sejak itu terjadi pembelian besar-besaran oleh warga keturunan Tionghoa dan sejak saat itu stok masker dan cairan tidak lagi tersedia oleh agen dan dirinya mencoba membeli secara daring.
“Pengecekan juga dilakukan di sejumlah apotek di kawasan Tarandam dan didapatkan harga masker naik dari Rp25 ribu per kotak menjadi Rp250 ribu untuk isi 50 buah. Mereka mendatangkan masker langsung dari Jakarta,” katanya.
Berita Terkait
Pemprov Sumbar uji kontijensi bencana gempa dan tsunami
Selasa, 19 November 2024 4:36 Wib
Pemprov Sumbar upayakan perbaikan jalan gunakan dana pusat
Selasa, 19 November 2024 4:35 Wib
Kemenkumham Sumbar gandeng RS Bhayangkara untuk Tes Kesehatan CPNS
Senin, 18 November 2024 17:57 Wib
Kadivmin Kemenkumham Sumbar beri penguatan tugas ASN di Lapas Solok
Senin, 18 November 2024 17:55 Wib
Kisah Adeka, Polisi di Padang yang sulap pekarangan jadi kebun cabai (Video)
Senin, 18 November 2024 10:13 Wib
KPU Sumbar ingatkan calon kepala daerah siapkan laporan dana kampanye
Senin, 18 November 2024 9:16 Wib
Pastikan layanan optimal, Pjs Wako Bukittinggi kunjungi warga positif TB
Senin, 18 November 2024 9:15 Wib
Longsor susulan kembali terjadi, Rimbo Malampah belum bisa dilewati mobil
Senin, 18 November 2024 5:04 Wib