Banyak perempuan Galugua melahirkan di tengah perjalanan (Video)

id Nagari terisolasi,Nagari Galugua,Limapuluh Kota

Banyak perempuan Galugua melahirkan di tengah perjalanan (Video)

Mobil dengan penggerak 4×4 tengah melewati jalan menuju Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. (ANTARA/Akmal Saputra)

​​​​​​​Sarilamak (ANTARA) - Tidak sedikit warga Jorong Galugua, Nagari Galugua, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, melahirkan di tengah perjalanan menuju puskesmas atau rumah sakit ketika tidak bisa ditangani puskesmas pembantu.

"Jalan dari sini ke lokasi puskesmas itu sangat sulit, hanya bisa dilewati mobil berpenggerak 4×4. Tapi ketika hujan deras memang sangat susah untuk dilalui," kata Yunita Sari, salah seorang bidan di puskesmas pembantu Nagari Galugua.

Rusaknya jalan dan sulitnya medan yang harus dilewati sering membuat masyarakat melahirkan di tengah perjalanan yang di sisi kiri dan kanan jalan hanya terlihat perbukitan dengan pepohonan rimbun dan tebing tinggi.

"Saya sendiri pada tiga tahun lalu juga menjalani ini, ketika saya harus melahirkan anak pertama saya. Karena memang waktu tempuh ke puskesmas itu lama dan jalan yang sangat susah dilewati saya harus melahirkan anak di jalan," ujar perempuan yang telah mengabdi semenjak 2016.

Bahkan, katanya kalau pun sampai ke puskesmas induk yang berada di Nagari Sialang, tidak jarang harus dirujuk ke Rumah Sakit yang jaraknya lima jam lebih dari puskesmas induk tersebut.

"Dari tempat kami ke puskesmas induk kami itu sekitar dua sampai tiga jam. Kalau tidak bisa ditangani di puskesmas induk kami harus merujuk ke rumah sakit umum yang berada di Kota Payakumbuh. Bisa saja, kami pergi pagi, sampai nya sudah sore atau senja," sebutnya.

Terlebih di puskesmas induk tersebut juga belum melayani rawat inap. Ia berharap agar perlengkapan dari puskesmas dan puskesmas pembantu bisa dilengkapi.

Sementara Wali Nagari Galugua Zulfahmi mengatakan banyak dampak yang diakibatkan karena sulitnya akses jalan ke nagari dengan jumlah penduduk 3.500-an jiwa.

"Harga seluruh sembako di sini naik dua sampai tiga kali lipat dari harga biasa. Pupuk juga seperti itu, harga nya kalau sudah sampai disini naiknya jauh," katanya.

Tidak hanya itu, tenaga pendidik dan tenaga kesehatan di Nagari Galugua jauh dari kata cukup. Khusus untuk tenaga kesehatan hanya ada satu bidan PNS yang menangani empat jorong yang ada di Nagari Galugua.

Sehingga untuk menangani masyarakat bidan tersebut harus menginap berhari-hari di setiap jorong dan pergi ke jorong lainnya setelah itu.

"Bahkan banyak terjadi, PNS yang diangkat tidak bertahan lama disini. Hanya beberapa bulan atau tahun mereka pergi, memang hanya untuk mencari status PNS saja. Untuk itu kami meminta untuk pengangkatan diutamakan anak nagari Galugua," sebutnya.

Jangankan untuk akses jalan, di Nagari Galugua sampai saat ini masih belum memiliki jaringan seluler. Sehingga untuk berkomunikasi saja, masyarakat harus pergi ke titik yang memakan waktu satu jam.

"Itu pun hanya untuk telepon, kalau internet masyarakat harus menempuh waktu dua sampai tiga jam. Ini salah satu kendala bagi masyarakat daerah sini," ujarnya.

Untuk itu, dia berharap agar Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Pemerintah Provinsi Sumbar dan pemerintah pusat untuk memberikan perhatian lebih ke Nagari Galugua.

Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan menyebutkan pembangunan jalan ke masyarakat Galugua kemungkinan akan dimulai pertengahan tahun 2020.

"Insya Allah, tahun 2020 ini akan ada lagi pembangunan akses jalan lagi di Nagari Galugua. Dananya sudah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sekitar Rp3 Miliar lebih. Kita tunggu dulu prosedurnya dulu. Mulai dari pembukaan lelang oleh Pemprov hingga selesai," kata dia didampingi Asisten I Pemkab Limapuluh Kota.

Untuk itu, ia meminta masyarakat Galugua untuk turut ikut melakukan pengawasan maupun dukungan dalam pembangunan ini.

Selain itu, tahun 2020 ini provider swasta juga akan membangun fasilitas jaringan seluler dan internet. Pasalnya, dari 19 titik lokasi jaringan baru yang diberikan Kementerian Kominfo di Limapuluh Kota, beberapa titik akan dipasang di Galugua. (*)