New York, (ANTARA) - China sedang menguji coba obat HIV (Human Immunodeficiency Virus) sebagai penyembuhan gejala virus corona baru yang cepat menular, demikian perusahaan farmasi AbbVie Inc pada Minggu.
Otoritas kesehatan China meminta obat-obatan tersebut guna membantu upaya pemerintah menangani krisis wabah virus corona, menurut Adelle Infante, juru bicara AbbVie yang berbasis di Illinois, Chicago Utara.
Aluvia, yang juga dikenal sebagai Kaletra, merupakan kombinasi lopinavir dan ritonavir. Ini adalah jenis pengobatan oral yang diberikan kepada pasien penderita infeksi HIV.
Dalam panduan yang dirilis pada Kamis, pemerintah menyebutkan tidak ada obat anti-virus yang efektif namun pihaknya menyarankan agar mengkonsumsi dua pil lopinavir/ritonavir dan satu dosis interferon alfa dua kali sehari.
Otoritas kesehatan di seluruh dunia sedang berjuang mencegah sebuah pandemik setelah lebih dari 2.000 orang terinfeksi di China dan 56 orang meninggal setelah tertular virus tersebut. (*)
Berita Terkait
Apple luncurkan iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max, berikut fitur unggulannya
Kamis, 8 September 2022 7:08 Wib
Mastercard bakal buka jaringan untuk beberapa mata uang kripto
Kamis, 11 Februari 2021 7:31 Wib
Dr. Fauci sebut obat antibodi Regeneron bantu kesehatan Trump
Jumat, 9 Oktober 2020 10:01 Wib
Padang Panjang terima penghargaan Smart Environment atas inovasi pembuatan disinfektan
Selasa, 6 Oktober 2020 7:39 Wib
Wali Kota Padang Panjang terima empat penghargaan dari ICBC dan MarkPlus Inc
Kamis, 17 September 2020 17:23 Wib
China keluarkan hak paten vaksin COVID-19 pertama buatan CanSino
Senin, 17 Agustus 2020 13:06 Wib
Apple hapus ribuan aplikasi di App Store China
Minggu, 2 Agustus 2020 15:11 Wib
Laboratorium Amerika Serikat mulai uji antibodi COVID-19
Rabu, 22 April 2020 14:25 Wib