Jakarta, (Antara) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio, mengatakan konsistensi industri perkapalan nasional perlu ditingkatkan agar Indonesia sebagai bangsa maritim dapat terwujud. "Upaya peningkatan di bidang industri perkapalan perlu didukung dengan pengembangan teknologi perkapalan yang maju. Tentu saja, membutuhkan sumber daya manusia yang handal," kata KSAL dalam sambutannya yang dibacakan Kadispenal Laksamana Pertama TNI Untung Suropati saat menjadi pembicara kunci Seminar Nasional dengan tema Teknologi Perkapalan Sebagai Bagian dari Peradaban Indonesia, di Universitas Indonesia, Depok, Rabu. Menurut dia, bila semua itu bisa dikelola dengan baik melalui suatu kebijakan yang berbasis maritim, maka niscaya industri perkapalan nasional akan mandiri dan berdaya saing tinggi. Pemerintah, kata KSAL, memiliki peranan dalam mendorong pembangunan industri perkapalan nasional, diantaranya dengan terbitnya UU No 16/2012 tentang Industri Pertahanan dan PP No 42/2010 tentang Komite Kebijakan Industri Pertahanan. "Semua kebijakan tersebut intinya mengarah pada peningkatan kerja sama antara Kemenhan dan industri strategis pertahanan nasional dalam pemenuhan kebutuhan alutsista, khususnya TNI Angkatan Laut berupa pembangunan kapal perang," kata Marsetio. Menurut dia, dengan adanya proses alih teknologi (transfer of technology/ToT), diharapkan turut membantu pengembangan teknologi perkapalan nasional. "Diharapkan, industri perkapalan bisa memproduksi dan memperbaiki semua jenis kapal," ujarnya. Marsetio mengatakan, salah satu sasaran pada tahun 2020, klaster industri perkapalan nasional sudah mampu memproduksi kapal berkasitas 200 ribu serta mampu membuat semua jenis kapal, mulai dari kapal barang, kapal penumpang, dan kapal tanker. Selain itu, kata dia, pemerintah juga akan meningkatkan kemampuan desain dan rekayasa melalui pengembangan pusat desain dan rekayasa kapal nasional, industri bahan baku dan komponen lokal serta pengembangan pusat peningkatan keterampilan SDM perkapalan. Pemerintah pun akan mengamankan dan mengoptimalkan pemanfaatan pasar dalam negeri sebagai base load untuk pengembangan industri perkapalan serta mendorong kerja sama industri perkapalan dengan negara lain. "Dengan situasi tersebut, maka Indonesia akan mampu bangkit dan kembali merajai perekonomian berbasis maritim. Ini diperlukan kerja sama yang komprehensif dan integral serta kerja keras dari seluruh komponen bangsa ini agar kejayaan bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim dapat terwujud," katanya. (*/jno)
Berita Terkait
Sekda Mawardi Roska : Konsistensi LPPL Amping Parak peduli lingkungan patut dihargai
Selasa, 28 Mei 2024 9:10 Wib
Pauh Bagalangang VIII bukti konsistensi berkebudayaan masyarakat Pauh
Minggu, 27 Maret 2022 12:59 Wib
Guardiola yakin City temukan konsistensi
Rabu, 28 Oktober 2020 11:47 Wib
Real Madrid memburu konsistensi
Sabtu, 17 Oktober 2020 6:44 Wib
Alasan Marko Simic jadikan Luka Modric inspirasi mempertahankan konsistensi
Jumat, 8 Mei 2020 5:54 Wib
Konsistensi pemain menjadi masalah timnas di Piala AFF 2018
Selasa, 20 November 2018 12:07 Wib
Juarai Etape Pertama TdS 2017, Muller Dituntut Konsistensi
Sabtu, 18 November 2017 16:41 Wib
Konsistensi Komunitas Peduli Dhuafa Ringankan Beban Warga Miskin
Rabu, 12 Juli 2017 15:01 Wib