Tangkapan Rinuak dan Pensi di Danau Maninjau berkurang akibat populasi menipis
Lubukbasung, (ANTARA) - Hasil tangkapan ikan jenis Rinuak dan Pensi di Danau Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat berkurang semenjak satu bulan terakhir disebabkan populasi ikan asli danau itu mulai menipis.
Salah seorang nelayan tradisional di Danau Maninjau, Eli Nur Helida (36) di Lubukbasung, Kamis, mengatakan hasil tangkapan ikan jenis Rinuak saat ini paling banyak hanya empat kilogram per hari, padahal beberapa bulan lalu mencapai 20 kilogram perhari.
"Dulu untuk tangkapan 20 kilogram hanya butuh sekitar tiga jam menggunakan jaring, dan untuk pensi sebanyak 30 kilogram, namun sekarang rata-rata pensi hanya dapat sekitar 10 kilogram saja," kata dia.
Menurut dia, berkurang hasil tangkapan itu akibat populasi ikan rinuak dan pensi telah berkurang di danau itu.
"Populasinya berkurang dan berkemungkinan empat bulan ke depan baru akan banyak, karena sekarang ukurannya masih kecil," katanya.
Nelayan tradisional lainnya Aida (51) menambahkan dengan berkurang hasil tangkapan rinuak dan pensi membuat harganya juga cukup tinggi dari sebelumnya.
Harga ikan rinuak naik dari Rp10 ribu menjadi Rp20 ribu perkilogram, dan harga pensi dari Rp5 ribu menjadi Rp7 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto mengimbau warga dan nelayan tradisional untuk menjaga kondisi lingkungan sekitar danau agar ikan rinuak dan pensi bisa berkembang biak.
Selain itu tidak menangkap ikan di muara sungai, karena lokasi itu tempat pemijahan rinuak.
"Jangan rusak lokasi pemijahan agar rinuak dan pensi bisa berkembang di danau," kataya. (*)
Salah seorang nelayan tradisional di Danau Maninjau, Eli Nur Helida (36) di Lubukbasung, Kamis, mengatakan hasil tangkapan ikan jenis Rinuak saat ini paling banyak hanya empat kilogram per hari, padahal beberapa bulan lalu mencapai 20 kilogram perhari.
"Dulu untuk tangkapan 20 kilogram hanya butuh sekitar tiga jam menggunakan jaring, dan untuk pensi sebanyak 30 kilogram, namun sekarang rata-rata pensi hanya dapat sekitar 10 kilogram saja," kata dia.
Menurut dia, berkurang hasil tangkapan itu akibat populasi ikan rinuak dan pensi telah berkurang di danau itu.
"Populasinya berkurang dan berkemungkinan empat bulan ke depan baru akan banyak, karena sekarang ukurannya masih kecil," katanya.
Nelayan tradisional lainnya Aida (51) menambahkan dengan berkurang hasil tangkapan rinuak dan pensi membuat harganya juga cukup tinggi dari sebelumnya.
Harga ikan rinuak naik dari Rp10 ribu menjadi Rp20 ribu perkilogram, dan harga pensi dari Rp5 ribu menjadi Rp7 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto mengimbau warga dan nelayan tradisional untuk menjaga kondisi lingkungan sekitar danau agar ikan rinuak dan pensi bisa berkembang biak.
Selain itu tidak menangkap ikan di muara sungai, karena lokasi itu tempat pemijahan rinuak.
"Jangan rusak lokasi pemijahan agar rinuak dan pensi bisa berkembang di danau," kataya. (*)