Debit air meningkat, polisi Dharmasraya imbau warga jauhi jembatan kabel stayed

id sungai batanghari,banjir dharmasraya,Kabel Stayed Sungai Dareh,Ikon Dharmasraya

Debit air meningkat, polisi Dharmasraya imbau warga jauhi jembatan kabel stayed

Kanit Diyaksa Satlantas Polres Dharmasraya, Bripka Rio mengimbau warga meninggalkan atau menjauhi Jembatan Kabel Stayed Sungai Dareh, Jumat (13/12). (ANTARA/Ilka Jensen)

Pulau Punjung (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau warga setempat meninggalkan atau menjauhi Jembatan Kabel Stayed Sungai Dareh, mengingat debit air Sungai Batanghari semakin besar.

"Kami imbau seluruh masyarakat yang berada di atas dan kawasan jembatan segera meninggalkan dan pergi lokasi yang lebih aman mengingat arus sungai yang semakin deras," kata Kanit Dikyasa Satlantas Polres Darmasraya, Bripka Rio Satria, di Pulau Punjung, Jumat.

Imbauan dilakukan dengan menggunakan toa meghaphone atau pengeras suara. Disamping itu juga terlihat personel dari BPBD bersiaga dikawasan jembatan.

Sementara, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dharmasraya, Eldison luapan Sungai Batanghari sudah semakin besar, sehingga diperkirakan jarak jembatan dan aliran sungai hanya berkisar antara belasan hingga puluhan meter..

"Terkait hal ini juga sudah kami koordinasikam dengan instansi terkait supaya masyarakat dapat dikondisikan untuk menghindari swafoto di atas jembatan," kata dia.

Ia mengatakan dampak luapan sungai Batanghari juga merendam belasan rumah warga yang ada di sekitar tepian sungai atau jembatan Kabel Stayed Sungai Dareh.

BPBD Dharmasraya mencatat wilayah terdampak banjir akibat hujan deras yang melanda daerah itu sejak Kamis (12/12) malam, bertambah dari semula empat kecamatan menjadi enam kecamatan, kata dia.

Enam kecamatan diantaranya, Kecamatan Padang Laweh, Timpeh, Pulau Punjung, dan IX Koto, Koto Besar, dan Sitiung lanjut dia.

"Informasii yang kami terima sampai sore sudah enam kecamatan yang terendam banjir, tersebar di beberapa titik atau nagari," katanya.

Ia mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terkait potensi bencana yang akan terjadi saat musim hujan.

Wali Nagari (Desa Adat) IV Koto Pulau Punjung, Kecamatan Pulau Punjung, David Iskan menambahkan, sebanyak 15 unit rumah dan dua unit mushala terendam banjir akibat dampak luapan Sungai Batanghari.

"Lokasi rumah warga berada di tepian Sungai Batanghari atau kawasan Jembatan Kabel Stayed Sungai Dareh ini. Kejadian ini sudah kami laporkan ke pemerintah daerah untuk mendapatkan penanganan dari BPBD," katanya.