Bawaslu Sumbar tingkat pengawasan partisipatif Pilkada 2020 melalui kesenian tradisional

id Bawaslu Sumbar,pilkada serentak,jadwal pilkada serentak,pilkada sumbar

Bawaslu Sumbar tingkat pengawasan partisipatif Pilkada 2020 melalui kesenian tradisional

Sejumlah seniman di Kota Pariaman, Sumbar sedang menampilkan salah satu kesenian Minangkabau yaitu randai pada Sosialisasi Pengawasan Partisipasi melalui sarana kebudayaan di Pariaman, Rabu. (Antara/Aadiaat M.S.)

Pariaman (ANTARA) - Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumatera Barat (Sumbar) berupaya meningkat pengawasan partisipatif Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 tingkat provinsi itu melalui kesenian tradisional Minangkabau.

"Sumbar banyak memiliki kesenian yang berisi pesan-pesan moral, mulai dari randai, saluang, rabab, hingga indang," kata Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Sumbar Vifner saat sambutan pada Sosialisasi Pengawasan Partisipasi melalui sarana kebudayaan di Pariaman, Rabu.

Menurutnya keunggulan kesenian tersebut dapat dimanfaatkan untuk sosialisasi terkait Pilkada 2020 sekaligus untuk meningkatkan pengawasan partisipatif dari masyarakat.

Ia mengatakan pengawasan partisipatif dari masyarakat tersebut diperlukan karena pihaknya tidak mungkin mengawasi pelaksanaan Pilkada karena keterbatasan sumber daya manusia.

"Oleh karena itu diperlukan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat," katanya.

Salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat tersebut, lanjutnya yaitu dengan kesenian karena banyak digemari oleh masyarakat.

Ia mengatakan masyarakat hendaknya tidak saja datang ke tempat pemungutan suara namun juga mengawasi tahapan Pilkada dan kecurangan yang dilakukan oleh pasangan calon.

"Pilkada tidak saja sekadar pemilihan dengan datang ke tempat pemungutan suara namun lebih dari pada itu," ujarnya.

Sementara itu Ketua Bawaslu Kota Pariaman Riswan mengatakan kesuksesan pelaksanaan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 tidak terlepas dari pengawasan partisipatif dari seluruh lapisan masyarakat.

"Namun untuk menciptakan demokrasi yang baik maka diperlukan pemahaman dan kepedulian dari masyarakat," kata dia.

Ia mengatakan salah satu upaya untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan pengawasan partisipatif yaitu sosialisasi yang saat ini lebih difokuskan menggunakan sarana budaya.

Apalagi, kata dia kesenian dan kebudayaan di Kota Pariaman berkembang sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengawasan partisipatif.

Ia mengatakan pihaknya akan menekan nota kesepahaman dengan seniman sebagai pihak yang akan ikut menyosialisasikan terkait Pilkada 2020 yang di Pariaman hanya untuk pemilihan Gubernur dan wakil gubernur Sumbar.(*)