Padang, (ANTARA) - Sejumlah toko perlengkapan alat olahraga di Padang mulai sepi pembeli sejak tiga bulan terakhir disebabkan rendahnya pertumbuhan ekonomi dan berdampak pada daya beli masyarakat.
Menurut Martias pemilik toko Ocean Sport meskipun penjualan agak menurun, tetapi perlengkapan olahraganya masih ada yang diminati seperti raket, sepatu dan bola
Ia mengaku omzetnya sekarang menurun jadi Rp15 juta dari penjualan raket Rp 300.000 - 2.000.000, bola Rp70.000 -Rp 700.000 dan sepatu Rp 150.000 - 800.000, padahal biasanya Rp25 juta perhari.
Perlengkapan olahraga yang dijual kebanyakan di impor dari China, hanya 10 persen berupa produk lokal.
Ia berharap pemerintah baru sekarang agar meningkatkan daya beli masyarakat sehingga aktivitas di toko kembali bergairah.
Pedagang lain Yanto pemilik toko Jaya Sport membenarkan merosotnya penjualan perlengkapan olahraga sejak September akibat faktor ekonomi.
"Kalau baju masih ada pembelinya, biasanya untuk orang-orang yang mau mengadakan iven, jadi dia beli baju ber kodi-kodi," katanya
Meskipun masih ada pembelinya, ia mengaku omzetnya juga berkurang hingga Rp7 juta setiap hari sejak September sampai sekarang
"Omzetnya sekarang hanya Rp3 juta sehari, biasanya omzet yang di peroleh sehari sampai Rp10 juta bahkan jika ramai sampai Rp15 Juta sehari,” jelasnya.
Ia juga menambahkan penjualan berkurang di sebabkan oleh kurangnya orang membeli perlengkapan olahraga secara eceran
"Biasanya orang banyak membeli eceran, tapi saat ini pesanan baru banyak saat ada-ada acara seperti Tour De Singkarak (TDS), Hari Kesehatan Nasional (HKS), dan Desember ulang tahun bank BRI, itu sudah ada yang memesan," tegasnya.
Penulis merupakan mahasiswa magang di portal www.sumbar.antaranews.com
Baca juga: Sumbar upayakan Tour de Singkarak 2019 beri dampak ekonomi langsung
Baca juga: Polda Sumbar pastikan kesiapan pengamanan TdS 2019, 8.251 personil gabungan dikerahkan
Baca juga: Nasrul Abit Prediksi Jumlah penonton TdS 2019 naik
