Bupati Solok harapkan pemandu wisata dapat promosikan wisata bersejarah

id gusmal,pemandu wisata,solok

Bupati Solok harapkan pemandu wisata dapat promosikan wisata bersejarah

Bupati Solok, Gusmal saat memasangkan kokarde peserta pelatihan pemandu wisata. (I (ANTARA SUMBAR/istimewa)

​​​​​​​Arosuka,  (ANTARA) - Bupati Solok, Sumatera Barat, Gusmal mengharapkan pemandu wisata sejarah dari pengelola wisata dapat mempromosikan wisata sejarah di daerah itu agar lebih dikenal lagi.

"Kegiatan ini sangat pantas dan cocok dilaksanakan untuk mempromosikan objek wisata sejarah yang ada di Kabupaten Solok," kata Bupati Solok, Gusmal di Arosuka, saat pelatihan pemandu wisata sejarah, Kamis.

Gusmal menyebutkan orientasi pengembangan pariwisata berbasis sejarah sangat menarik untuk dikembangkan, disatu sisi memberikan dampak positif bagi penerimaan daerah dan disisi lain memberikan manfaat bagi penumbuhkembangan industri kreatif.

Pentingnya pengelolaan objek wisata sejarah dengan cara memahami, mencintai dan menyayangi objek wisata sejarah tersebut agar selanjutnya mampu menarik wisatawan mau datang ke objek wisata sejarah yang dimaksud.

Menurutnya, Kabupaten Solok memiliki potensi ragam sejarah dan budaya yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi daya tarik bagi pasar potensial pariwisata tingkat lokal maupun nasional.

Kabupaten Solok memiliki banyak tempat bersejarah, seperti Masjid Tuo Kayu Jao, Makam Datuak Parpatiah Nan Sabatang di Salayo, Rumah Gadang Pusako Tuo di Koto Sani, makam Syech Muchsin dan Syech Junjungan di Supayang, Balai Adat dan Tungku Nan Tigo di Koto Baru.

"Potensi wisata sejarah Solok cukup menjanjikan jika dikelola dengan baik agar dikenal masyarakat luar dan menarik untuk dikunjungi," ujarnya.

Ia meminta Dinas Pariwisata setempat kedepannya membuat sinopsis objek wisata sejarah di Kabupaten Solok agar wisatawan bisa mengetahuinya.

"Pemandu wisata sejarah untuk mengelola wisata sejarah yang ada di Solok, harus paham apa yang akan dipromosikan," ujarnya.

Pemateri acara dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Sumatera Barat, Nurmatias, dan Ketua DPD ASITA Sumatera Barat, Ian Hanafiah.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Nasripul Romika, mengatakan pelatihan ini untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan tata kelola manajemen destinasi wisata.

"Dengan pelatihan ini kompetensi pengelola destinasi pariwisata dan pelaku usaha pariwisata bisa ditingkatkan, termasuk juga pelaku dan pengelola objek sejarah," ujarnya.

Nasripul menyebutkan peserta akan memperoleh pelatihan secara intensif memiliki kemampuan Sapta Pesona dalam berinteraksi dan melayani tamu yang berkunjung ke tempat wisata sejarah.

Peserta yaitu pemandu wisata sejarah 40 orang berasal dari para pengelola situs dan objek sejarah dan budaya di Kabupaten Solok.