Perantau Minang yang pulang dari Wamena Papua diberikan santunan Rp1 juta perorang

id wamena,papua,kerusuhanpapua,sentani,perantau,perantau minang,pemulangan orang minang,berita papua,papua terkini,berita sumbar,sumbar terkini,korban wa

Perantau Minang yang pulang dari Wamena Papua diberikan santunan Rp1 juta perorang

Perantau Minang di Wamena. (ANTARA SUMBAR/ Ist)

Padang, (ANTARA) - Perantau Minang dari Wamena yang sampai di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) malam ini direncanakan akan mendapatkan santunan sebesar Rp1 juta perorang untuk dewasa dan Rp500 ribu per orang untuk anak-anak.

"Jadwal kedatangan malam ini ada 187 orang perantau. Semua akan diberikan santunan," kata Kepala Biro Bina Mental Pemprov Sumatera Barat, Syaifullah di Padang, Kamis.

Perantau yang akan sampai di BIM itu masing-masing 137 orang dibantu ACT, diperkirakan mendarat pukul 20.00 WIB dan 50 orang perantau yang dibantu pulang dengan dana Sumbar Peduli Sesama, diperkirakan mendarat pukul 20.55 WIB.

Baca juga: Lebih 1.000 pengungsi Minang tiba di Sentani Papua, ACT sewa pesawat pulangkan ke Padang

"50 orang perantau itu adalah mereka yang dibantu pulang dari Jayapura hingga Halim Perdana Kusuma menggunakan pesawat Hercules TNI AU. Selanjutnya dari Halim ke BIM kita biayai dengan dana Sumbar Peduli Sesama," katanya.

Ia merinci anggaran yang dikeluarkan untuk membantu tiket pesawat 50 orang itu sekitar Rp68,5 juta.

Baca juga: Awalnya tak percaya, Gian telan pil pahit ibu-adiknya meninggal mengenaskan di Wamena

"Untuk memberikan santunan, bagi semua perantau yang datang itu, Biro Bina Mental Pemprov Sumbar juga mengeluarkan anggaran dari rekening Sumbar Peduli Sesama sebesar Rp300 juta," ujarnya.

Syaifullah mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan data rincian untuk 187 perantau itu. Berapa jumlah dewasa dan berapa anak-anak. Hal itu dilakukan demi transparansi keuangan karena santunan untuk dewasa dan anak-anak dibedakan.

Ia menambahkan, saat ini jumlah uang sumbangan masyarakat di dalam rekening Sumbar Peduli Sesama adalah Rp1,2 miliar dikurangi Rp368,5 juta. (*)

Baca juga: Walau trauma, lulusan UNP ini tetap ingin kembali mengajar ke Papua

Baca juga: Korban selamat kerusuhan Papua, Yusi nekad todongkan senjata ke kepala pastikan kondisi suami