Antisipasi Airnav pandu lalu lintas penerbangan jika jarak pandang terbatas (video)

id berita padang, berita sumbar, berita terkini, kabut asap, bandara minangkabau,informasi penerbangan, lion air, garuda indonesia,tiket mahal,majalah an

Antisipasi Airnav pandu lalu lintas penerbangan jika jarak pandang terbatas (video)

Petugas ATC melakukan pengamatan visual pesawat yang akan lepas landas di Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman pada Senin (23/9) (Antara/IKhwan Wahyudi)

Padang Pariaman, (ANTARA) - Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan atau AirNav cabang Padang, Sumatera Barat memastikan kabut asap yang menyelimuti daerah itu belum mengganggu operasional penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau.

"Sampai hari ini di Bandara Minangkabau kondisinya masih aman karena jarak pandang masih bisa didarati pesawat dan belum mencapai batas minimal," kata General Manajer Airnav Cabang Padang Wisnu Hadi Prabowo di Padang Pariaman, Senin.

Menurut dia batas minimal jarak pandang untuk pendaratan pesawat sekitar 900 meter dan jika di bawah itu pihaknya akan menerbitkan Notice to Airmen (Notam) atau surat pemberitahuan kepada maskapai bahwa jarak pandang di bawah minimal.

"Jika Notam sudah diterbitkan maka keputusan sepenuhnya diserahkan kepada pilot apakah akan menunda penerbangan, tetap melanjutkan, kembali ke bandara asal atau mengalihkan pendaratan di bandara lain," ujarnya.

Airnav hanya menyampaikan saja keputusan sepenuhnya pada pilot dan data soal cuaca dikirim dari BMKG, lanjutnya.

Ia menyampaikan berdasarkan pengalaman jarak pandang paling minimal biasanya terjadi pada pagi hari yang pernah mencapai empat kilometer dan semakin siang akan membaik.

Selain itu dalam proses pendaratan di Bandara Minangkabau juga sudah dilengkapi alat navigasi Instrumen Landing System atau instrumen sistem pendaratan untuk memandu pilot melihat landasan saat mendarat ketika jarak pandang terbatas.

Ia menjelaskan instrumen landing system terdiri atas dua alat yaitu localizer dan marker beacon yang mampu memandu pesawat bisa mendarat di titik ujung landasan dengan sudut pendaratan yang tepat.

"Ini cukup membantu karena bisa memandu saat jarak pandang hingga 900 meter," kata dia

Selain itu saat untuk memandu pendaratan saat jarak pandang terbatas pihaknya juga menghidupkan lampu landasan untuk membantu pilot kendati siang hari, ujarnya.

Terkait adanya kabut asap ia menambahkan Airnav memastikan penyelenggaraan navigasi udara tetap berjalan aman lewat koordinasi dengan BMKG dan Angkasa Pura.

Kantor pusat sudah mengeluarkan surat edaran tentang keselamatan agar dalam bertugas memandu navigasi penerbangan lebih berhati-hari, kata dia.

"Termasuk kami siap membantu penerbangan untuk membuat hujan buatan akan kami fasilitasi," katanya.

Terkait adanya pengalihan pendaratan pesawat ia menyampaikan baru ada satu yaitu maskapai Garuda Indonesia rute Jakarta- Bandara Ferdinand Lumban Tobing, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara yang akhirnya mendarat di Bandara Minangkabau pada Minggu sore (22/9) akibat pendeknya jarak pandang di bandara tujuan.