Pariaman tingkatkan ekonomi warga melalui pengolahan sampah terpadu

id Mardison Mahyuddin

Pariaman tingkatkan ekonomi warga melalui pengolahan sampah terpadu

Wakil Wali Kota Pariaman Mardison Mahyuddin sedang berdialog dengan warga di lokasi TPSP di Tungkal Selatan,  Pariaman,  Rabu (31/7). (ANTARA SUMBAR/Aadiaat M.S)

Pariaman, (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat mengoptimalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang terletak di Desa Tungkal Selatan, Kecamatan Pariaman Utara guna menjaga lingkungan dan meningkatkan ekonomi warga setempat.

"Pengelolaannya bisa melalui Badan Usaha Milik Desa atau dari Pemkot dengan menunjuk warga untuk menjalankannya," kata Wakil Wali Kota Pariaman Mardison Mahyuddin saat dialog dengan warga di lokasi TPST di Tungkal Selatan, Pariaman, Rabu.

Ia mengatakan warga yang mengelola tersebut berdomisili di daerah setempat dan akan dilatih ke tempat pengolahan sampah terbaik di Indonesia agar bisa mengoperasikan mesin yang akan dibeli tahun depan.

Ia menyampaikan dengan pengolahan sampah yang baik maka tidak saja menjaga lingkungan dari kerusakan seperti saat ini namun juga dapat meningkatkan perekonomian warga sebagai pengelola TPST tersebut.

"Selama anggaran tersedia dan tidak melanggar aturan yang ada maka kami akan lakukan yang terbaik untuk TPST ini," katanya.

Ia menyampaikan pihaknya akan memenuhi permintaan warga di daerah itu yaitu jalan dan sarana lainnya yang mana permintaan itu di luar lima tuntutan yang diajukan selama ini.

Adapun lima tuntutan tersebut yaitu pelayanan kesehatan khusus, menyediakan sarana air bersih, memaksimalkan pengolahan sampah, mengaktifkan Puskesmas pembantu, dan pemberian kompensasi untuk warga di lokasi TPST.

Pihaknya akan mengerahkan dinas terkait untuk mengatasi

lahan pertanian yang tidak produktif serta memaksimalkan pemeriksaan kesehatan di daerah TPST.

Sementara itu, salah seorang warga setempat Afriati meminta Pemko Pariaman untuk mengutamakan warga setempat untuk mengolah sampah di daerah itu.

"Jangan ada warga luar yang bekerja di TPST ini, kami yang dirugikan tapi orang yang bekerja dan mendapatkan hasilnya," kata dia.

Ia menyampaikan lahan pertaniannya tidak lagi produktif semenjak TPSP di letakkan di daerah itu sehingga mematikan mata pencariannya. (*)