Dharmasraya bangun rumah dinas tenaga medis pedalaman, ini tujuannya

id Rahmadian

Dharmasraya bangun rumah dinas tenaga medis pedalaman, ini tujuannya

Kepala Dinas Kesehatan Rahmadian. (ANTARASUMBAR/Ilka Jensen)

Pulau Punjung, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat mengalokasikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2019 sebesar Rp689 juta untuk membangun dua unit rumah dinas bagi tenaga kesehatan di daerah pedalaman.

Kepala Dinas Kesehatan Dharmasraya, Rahmadian di Pulau Punjung, Senin, mengatakan pembangunan rumah dinas tersebut diperutukkan bagi tenaga kesehatan daerah pedalaman di Puskesmas Beringin Sakti dan Puskesmas Koto Gadang atau Sitiung 4

"Pembangunannya dalam proses tender saat ini, kita harapkan pengerjaannya berjalan sesuai harapan," katanya.

Ia mengatakan kehadiran rumah dinas untuk dua pusat layanan kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan agar dokter dan tenaga medis lainnya bisa nyaman dan lebih fokus dalam bertugas.

Selain itu harapannya supaya tenaga medis tinggal dekat dengan rumah sakit atau puskesmas sehingga cepat datang ketika dibutuhkan.

Ia mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan supaya terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat

Sebab apabila masyarakat mendapat pelayanan memadai akan membawa dampak positif untuk kehidupan, lanjut dia.

"Saya harap para dokter, perawat, bidan maupun pihak lain yang terlibat dalam pelayanan kesehatan, agar terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan agar lebih baik lagi," ujarnya.

Pada sisi lain, kata dia pihaknya juga menggencarkan Program Indonensia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) dalam upaya memantau persoalan kesehatan masyarakat di daerah itu.

Menurut dia program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga mengharuskan petugas kesehatan atau bidan desa melakukan kunjungan rumah masyarakat secara berkala.

Sehigga nantinya akan terpantau persoalan-persoalan kesehatan dan kemudian dilakukan tindaklanjut terkait status kesehatan keluarga tersebut, lanjut dia.

"Jika dalam pemantaun ditemukan kondisi kesehatan keluarga dalam kategori rawan, maka akan diawasi secara intensif lalu berikan pendampingan agar keluarga mandiri menangani penyakit, seperti stroke, kencing manis, dan lainnya," ungkap. (*)