Solok Selatan dorong masyarakat manfaatkan pekarangan untuk budidaya ikan

Padang Aro, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mendorong masyarakat setempat untuk memanfaatkan lahan kosong yang memiliki sumber air mencukupi untuk membudidayakan ikan agar bernilai ekonomis.

"Sepanjang 2018 baru 277,09 hektare lahan untuk budidaya ikan sedangkan potensinya mencapai 15.313 hektare dan kami terus mendorong masyarakat agar mau budidaya ikan dengan menyediakan bibit gratis," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Solok Selatan Yani Suryani di Padang Aro, Senin.

Dia mengatakan, pada 2019 ini ada bantuan bibit dari APBN senilai Rp13 juta serta dari APBD untuk 40 ribu benih dan 600 kilogram pakan.

Selain itu juga ada bantuan mesin pembuat pakan dua unit dari APBN dan keduanya sudah diverifikasi senilai Rp140 juta.

"Kendala masyarakat untuk budidaya ikan adalah mahalnya pakan dan tahun ini ada bantuan mesin pembuat pakan dua unit agar biaya pakan bisa ditekan," ujarnya.

Sejak 2017 sampai 2019 katanya, sudah lima unit bantuan pembuatan pakan ikan yang didapat masyarakat.

Untuk bahan pembuat pakan sendiri katanya, banyak tersedia di Solok Selatan seperti jagung, bekatul maupun ikan busuk.

Selain itu tahun ini juga ada bantuan bioflok yaitu sistem budidaya ikan lele dalam terpal senilai Rp171 juta.

Sedangkan untuk pedagang juga ada bantuan ches frezer pada 2019 dan sudah dilakukan verifikasi oleh petugas tinggal menunggu disalurkan.

Dia mengungkapkan, pada 2019 Solok Selatan menargetkan produksi ikan sebanyak 1.645 ton.

Target produksi tahun ini yang mencapai 1.645 naik dibanding 2018 yang hanya 1.340 ton.

Sepanjang 2018 produksi ikan air tawar Solok Selatan mencapai 1.343,15 ton yang terdiri ikan nila, mas, lele dan gurame.

Sedangkan untuk bibit selama 2018 pihaknya bisa memproduksi sebanyak 3,1 juta ekor dan semuanya dibagikan pada masyarakat.

Saat ini pembibitan ikan di Solok Selatan sudah ada empat jenis yaitu nila, mas, patin dan semah atau gariang. (*)