BPS sebut komoditi bawang merah dan rekreasi penyumbang inflasi di Padang

id Teguh Sugiyarto

BPS sebut komoditi bawang merah dan rekreasi penyumbang inflasi di Padang

Kabid Statistik Distribusi BPS Sumbar Teguh Sugiyarto (tengah) pada pemaparan soal inflasi di Padang, Senin (1/4) (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (ANTARA) - Kenaikan harga bawang merah dan biaya rekreasi menjadi penyumbang inflasi di Kota Padang pada Maret 2019 berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat.

"Pada Maret 2019 terjadi kenaikan harga bawang merah dan untuk rekreasi terjadi kenaikan harga tiket masuk pada sejumlah objek wisata," kata Kabid Statistik Distribusi BPS Sumbar Teguh Sugiyarto di Padang, Senin.

Ia menyebutkan pada Maret 2019 Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,33 persen setelah sebelumnya pada Januari mengalami inflasi 0,24 persen dan Februari deflasi 0,44 persen.

Teguh merinci pada Maret 2019 bawang merah menjadi penyumbang inflasi dengan andil 0,16 persen, rekreasi 0,11 persen dan cabai merah 0,10 persen.

Ia mengingatkan ini perlu menjadi perhatian pemangku kepentingan terkait karena pada Mei akan memasuki bulan Ramadhan.

"Saat ini harga pangan strategis sudah mulai naik, jangan sampai pada Ramadhan jadi lebih melonjak sehingga perlu dilakukan antisipasi dari sekarang," ujarnya.

Selain itu, pada Maret 2019 sejumlah komoditas juga mengalami kenaikan yaitu perhiasan emas, bawang putih, angkutan udara, rokok kretek, minyak goreng, rokok putih dan air kemasan.

Pada sisi lain sejumlah komoditas mengalami penurunan harga pada Maret 2019 yaitu beras, telur ayam ras, petai, pepaya, daging ayam ras, listrik, bensin, sepat, teri, kol putih dan beberapa komoditas lainnya.

Dari 23 kota di Sumatera pada Maret 2019 16 kota mengalami inflasi dan tujuh kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh sebesar 0,39 persen dan terendah di Dumai 0,07 persen.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 0,76 persen dan terendah di Batam dan Palembang 0,01 persen.

Padang menduduki urutan kelima dari 16 kota yang mengalami inflasi di Sumatera dan urutan ke-10 secara nasional dari 51 kota yang mengalami inflasi. (*)