Chicago, (Antaranews Sumbar) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), ditopang melemahnya dolar AS, ketika pasar mempertimbangkan pernyataan dari pejabat-pejabat Federal Reserve untuk petunjuk tentang laju kenaikan suku bunga bank sentral pada 2019.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari, naik 6,10 dolar AS atau 0,47 persen, menjadi menetap pada 1.292,00 dolar AS per ounce.
Harga emas memperpanjang kenaikannya dalam perdagangan elektronik, karena risalah dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Desember mengungkapkan bahwa beberapa anggota The Fed ingin mempertahankan kebijakan stabil pada Desember.
Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,66 persen menjadi 95,29 pada pukul 18.15 GMT.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi murah bagi para investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 2,20 sen AS atau 0,14 persen, menjadi 15,735 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 3,50 dolar AS atau 0,43 persen, menjadi ditutup pada 825,30 dolar AS per ounce. (*)
Berita Terkait
Polres Pasaman Barat tertibkan tambang emas ilegal
Selasa, 7 Mei 2024 18:09 Wib
Harga emas Antam naik jadi Rp1,318 juta per gram
Selasa, 7 Mei 2024 8:57 Wib
Erick Thohir sebut generasi emas sepak bola Indonesia telah lahir
Senin, 6 Mei 2024 13:39 Wib
Harga emas Antam turun lagi jadi Rp1,310 juta per gram
Senin, 6 Mei 2024 9:40 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,313 juta per gram
Sabtu, 4 Mei 2024 12:13 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,318 juta per gram
Jumat, 3 Mei 2024 9:01 Wib
Memikul tanggung jawab renteng pendidikan akhlak Generasi Emas
Kamis, 2 Mei 2024 10:42 Wib
Harga emas Antam meroket jadi Rp1,327 juta per gram
Kamis, 2 Mei 2024 9:29 Wib