Kunjungan wisatawan ke Sumbar 8,1 juta

id Oni Yulfian,Kunjungan wisata ke Sumbar

Kunjungan wisatawan ke Sumbar 8,1 juta

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian. (ANTARASUMBAR/Miko Elfisha) (ANTARASUMBAR/Miko Elfisha/)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Jumlah kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat pada 2018 diperkirakan mencapai 8,1 juta orang atau tipis di atas target yaitu 8 juta orang, kata Kepala Dinas Pariwisata setempat Oni Yulfian di Padang, Jumat.

Ia merinci jumlah wisatawan yang datang itu masing-masing 8.073.070 orang wisatawan nusantara dan 57.638 orang wisatawan mancanegara.

Peningkatan jumlah kunjungan itu tidak terlepas dari upaya pemerintah daerah bersama pemangku kepentingan pariwisata lainnya untuk mempromosikan dan "menjual" paket wisata yang inovatif dan beragam.

Pengelolaan destinasi pariwisata juga makin baik terutama dalam hal kebersihan, ketersediaan infrastruktur pendukung dan keterlibatan aktif masyarakat.

Kasus-kasus yang menimpa wisatawan seperti pemalakan di tempat parkir dan pusat kuliner makin jarang didengar bahkan bisa dikatakan tidak pernah terjadi lagi.

Sejumlah destinasi kreatif juga bermunculan seperti cendawan di musim hujan seperti destinasi digital yang diusung Generasi Pesona Indonesia (GenPI), dan destinasi yang menjual pemandangan alam yang memukau.

Sejumlah even wisata yang disebut sebagai roh pariwisata daerah juga diperkuat pengelolaannya sehingga benar-benar bisa "dijual" pada wisatawan.

Jenis pariwisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) atau wisata konvensi dinilai juga penyumbang banyak jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu.

"Hal-hal positif yang telah terbangun ini akan kita pertahankan, sementara yang masih kurang kita evaluasi agar jumlah kunjungan makin banyak," ujar Oni.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebut pariwisata merupakan salah satu faktor pendukung utama pengembangan perekonomian daerah karena manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat.

Ia mendukung jenis wisata MICE yang dinilainya memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan. (*)