Padang (ANTARA) - Target kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat 2019 terancam tidak terealisasi karena mahalnya harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik.
"Memang berat jika harga tiket penerbangan masih tinggi. Wisatawan mancanegara mungkin tidak terpengaruh, tapi wisatawan nusantara akan pikir-pikir untuk melancong," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian di Padang, Selasa.
Ia mengatakan itu terkait upaya menarik wisatawan berkunjung ke Sumbar pada 2019.
Menurutnya target kunjungan wisatawan ke provinsi itu pada 2019 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) adalah 57.087 orang untuk wisatawan mancanegara dan 8.476.724 orang wisatawan nusantara.
Oni menyebut, upaya untuk menarik wisatawan tetap datang ke Sumbar meski ada kendala harga tiket adalah dengan pembenahan destinasi supaya memiliki "daya magnet" bagi wisatawan.
Beberapa destinasi lama yang menjadi favorit wisatawan seperti Bukittinggi, Istano Pagaruyung Batu Sangkar, Harau dan Kelok Sembilan Limapuluh Kota kemungkinan masih menjadi andalan untuk mendulang jumlah kunjungan.
Namun destinasi lain seperti Mandeh dan even di Solok juga dibenahi agar ada alternatif bagi wisatawan.
"Destinasi dan event adalah dua hal yang menjadi tonggak utama pariwisata. Kita bersinergi dengan kabupaten/kota untuk pengelolaannya agar lebih maksimal," ujarnya.
Sumbar memiliki destinasi yang lengkap mulai dari eksotisme laut dan pesisir hingga trek pendakian gunung yang menantang.
Seni budaya serta kuliner juga menjadi kebanggan bagi daerah yang identik dengan Ranah Minang ini.
Secara even, ada tiga yang masuk kalender nasional dan bisa menjadi magnet bagi wisatawan yaitu Pasa Harau Art & Culture Festival 2019 pada 9-11 Agustus, Tour de Singkarak pada 2-10 November dan Festival Pesona Budaya Minangkabau pada 4-7 Desember.
Tour de Singkarak adalah even balap sepeda berbalut pariwisata yang menjadi salah satu unggulan Sumbar untuk mempromosikan destinasi dan budaya daerah secara nasional dan internasional.
Festival Pesona Budaya Minangkabau adalah even yang kaya kegiatan dan mendapat respon positif dari wisatawan.
Pada 2018, festival itu menampilkan pawai budaya Minangkabau, arakan bajamba, rekor MURI minum kopi kawa daun, Pagaruyung expo dan pameran benda pusaka.
Kemudian kirab pagelaran seni raja-raja nusantata, pergelaran seni Minangkabau, pergelaran kesenian melayu Malaysia dan Riau, fashion show authentic Minangkabau, dan alek nagari pacu jawi.
Sedangkan Pasa Harau Art & Culture Festival merupakan even yang relatif masih baru, tetapi muncul dari masyarakat dan didukung oleh masyarakat tersebut.
Berita Terkait
Kunjungan wisatawan ke Sumbar capai 14.662.000 juta orang selama 2024
Kamis, 12 Desember 2024 17:40 Wib
Pemkot Pariaman bersiap sambut wisatawan selama libur sekolah serta Nataru
Selasa, 10 Desember 2024 15:00 Wib
Kunjungan wisman ke Sumbar 2024 lampaui masa sebelum COVID-19
Jumat, 6 Desember 2024 12:19 Wib
Kunjungan wisatawan Visit Beautiful West Sumatra lampaui target
Kamis, 5 Desember 2024 16:56 Wib
Pemprov Sumbar: Maksimalkan atraksi budaya untuk tarik wisatawan
Kamis, 5 Desember 2024 15:05 Wib
Kepala Dispar: Wisatawan ke Sumbar lebih suka menginap di home stay
Selasa, 19 November 2024 18:01 Wib
Kunjungan wisatawan mancanegara meningkat ke Museum Kelahiran Buya Hamka Agam
Kamis, 31 Oktober 2024 18:13 Wib
Sumbar negosiasikan tarif pesawat ke pulau terluar Indonesia
Selasa, 8 Oktober 2024 18:21 Wib