Lubuksikaping (Antaranews Sumbar) - Bupati Pasaman Yusuf Lubis megingatkan elemen masyarakat untuk mewaspadai penyakit masyarakat (Pekat) Lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) agar tidak menjalar ke kalangan remaja daerah itu.
LGBT menjadi salah satu penyakit masyarakat yang sedang hangat-hangatnya diberantas disejumlah daerah. Tidak terkecuali di Kabupaten Pasaman.
"Insyallah di Pasaman, Pekat yang satu ini bisa dikatakan tidak ada. Ini buktikan tidak adanya kasus yang ditangani atau terungkap oleh pasukan penegak Perda kita (Satpol PP)," kata Bupati Pasaman, Yusuf Lubis, Rabu.
Sebenarnya, Pekat yang satu ini sudah lama diwanti-wanti pencegahannya dan penanganannya oleh Pemkab Pasaman.
Meski begitu, bupati tidak mau lengah untuk tidak menyikapi penyakit masyarakat yang satu ini. Mengingat, Pekat ini bisa saja menular kepada pemuda atau pemudi di daerah itu, kapan dan dimana saja, terutama seiring perkembangan zaman.
“Kita ada Perda tentang Pekat, Nomor 12 tahun 2016. Namun masih global. Sebagaimana instruksi pemerintah provinsi, kita bakal menajamkan Perda ini terutama untuk penanganan LGBT di Pasaman," ujar Bupati.
Penyakit LGBT benar-benar membuat pemerintah sibuk mengantisipasi bahkan sampai mengkaji apa benar yang bisa dilakukan jika pelakunya berhasil diamankan petugas.
Tidak dipungkri, Pekat ini telah menyerang kota-kota besar di Sumatera Barat, namun di Pasaman, Pekat ini belum ada ditemukan.
"Kita beruntung di Pasaman, tidak ada kafe-kafe karaoke seperti di kota besar, tidak ada sudut kota yang gelap atau areal serupa yang mengundang terjadinya Pekat. Inilah salah satu alasan mengapa di Pasaman kasus Pekat yang berbau seksual jarang terjadi. Kalaupun itu ada, sesekali, itupun tidak separah di kota besar,” kata Kasatpol PP Damkar Pasaman, Asmadi.
Diakui Asmadi, saat ini pemerintah lebih fokus memberantas kenakalan remaja. Terutama mereka yang hobi mabuk lem ataupun obat batuk jenis Komix.
"Kami bersama instansi terkait juga giat melakukan himbauan untuk remaja kita agar tidak terjangkit LGBT. Di Pasaman, insyallah masyarakat kita masih memegang kuat dan menerapkan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Asmadi.
Berita Terkait
Satpol PP Bukittinggi amankan 11 PSK dan 8 LGBT selama dua bulan terakhir
Senin, 6 November 2023 15:57 Wib
Satpol PP Bukittinggi amankan LGBT berprofesi PSK Online
Sabtu, 9 September 2023 19:00 Wib
DPRD minta lembaga terkait tindak tegas LGBT
Sabtu, 24 Juni 2023 12:08 Wib
Polisi tangkap anak bawah umur jadi mucikari perdagangan orang sesama jenis di Bukittinggi
Kamis, 15 Juni 2023 11:18 Wib
Satpol-PP amankan tiga pelaku LGBT saat malam Lebaran di Bukittinggi
Minggu, 23 April 2023 13:41 Wib
MUI Sumbar yakin aturan nagari bisa cegah LGBT dan perilaku menyimpang
Sabtu, 22 April 2023 12:07 Wib
Wako Erman: Bukittinggi harus bersih dari maksiat dan LGBT
Kamis, 20 April 2023 13:57 Wib
Satpol PP Bukittinggi amankan empat orang pelaku LGBT
Senin, 17 April 2023 18:33 Wib