Padang (ANTARA) - Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah, Padang Panjang Sumatera Barat, Dr.Derliana, MA, mengatakan perlu adanya upaya intens dalam pencegahan prilaku LGBT di Pesantren. Mesti saat ini di pesantrennya tidak ada kasus LGBT, bukan tidak mungkin hal itu bisa saja terpapar dari pihak-pihak luar.
"Mesti sekarang Pesantren kita tidak ada kasus seperti itu tapi kita tetap wajib mencegahnya melalui penyuluhan kepada seluruh civitas. Persoalan LGBT adalah persoalan serius yang tidak bisa kita abaikan. Karena ini adalah bentuk penyakit yang menular. Siapa saja bisa menjadi korban dan pelaku," kata Derliana pada Penyuluhan Dampak Psikologi dan Pencegahan perilaku LGBT bagi civitas akademika Pesantren Kauman. Kamis(01/08).
Ia berharap, dengan adanya penyuluhan tentang dampak psikologi terhadap perilaku LGBT, bahaya LGBT bagi kesehatan, ancaman infeksi menular seksual, menjadikan para santri dan guru benar-benar memperhatikan pola pergaulan sehari-hari.
"Ini merupakan tanggungjawab moril bagi kita di lembaga pendidikan. Bukan tidak mungkin anak-anak akan menjadi korban. Makanya kita seriusi dalam mengontrol pergaulan anak-anak kita, baik itu di asrama maupun di madrasah," tegas dia..
Derliana, menekankan pihaknya akan membuat satgas pencegahan perilaku menyimpang dan berkoordinasi dengan dinas sosial, dinas kesehatan dan juga pihak kepolisian.
Psikologi Islam, Dr. Irman, S.Ag, pada materinya menyebutkan terdapat dua tolak ukur yang dapat digunakan untuk melihat fenomena ini. Pertama tolak ukur barat yang menganggap LGBT bukan gangguan kejiwaan, karena dalam aktifitasnya terjalin hubungan baik sesama manusia. Sementara dalam tolak ukur Islam, perilaku LGBT dikategorikan sebagai perilaku yang melanggar aturan Allah SWT.
"Manusia yang sehat mentalnya ialah manusia yang melakukan hubungan dengan Allah atau hasbuminallah dan juga hubungan dengan manusia atau Hasbuminanah,"
Irman, menegaskan di dalam psikologi pembahasan hati terbagi tiga yaitu hati yang mati, hati yang sakit, dan hati yang sehat.
“Hati yang mati dimiliki manusia ketika manusia merasa senang melakukan tindakan maksiat, sementara hati yang sakit adalah ketika manusia merasa ragu terhadap sesuatu, sementara hati yang sehat dimiliki manusia yang beriman yang yakin kepada Allah dan melakukan kebaikan,” kata dia.
Menurut Irman, ketika seseorang semakin mendekatkan diri kepada Allah, maka akan berpengaruh terhadap akhlaknya yang semakin baik, karena sesungguhnya yang dapat mengubah hati hanyalah Allah.
Sementara itu motivator Ridho Al Jundi, mengatakan perilaku LGBT merupakan bentuk penghinaan terhadap hakikat manusia sebenarnya. Fenomena perilaku seksual menyimpang ini sebenarnya telah ada sejak zaman Nabi Luth AS. Allah SWT menghukum mereka dengan hukuman yang berat, yaitu dengan memporak-porandakan kota mereka, kemudian dihujani dengan batu panas, sebagai bentuk balasan atas perbuatan mereka.
"LGBT merupakan suatu masalah kejiwaan yang perlu ditangani oleh semua pihak baik dari pelaku maupun lingkungan. Dengan adanya kerja sama yang baik, bukan tidak mungkin masalah LGBT dapat tuntas diatasi," kata Ridho.
Penyuluhan Dampak Psikologi dan Pencegahan perilaku LGBT bagi civitas akademika Pesantren Kauman, berlangsung di Mesjid Taqwa Muhammadiyah dan Aula Asrama Putri, dengan pemateri bidang Psikologi Islam, Dr. Irman, S.Ag., M.Pd dan motivator Ridho Al Jundi.
Berita Terkait
Bulog Bukittinggi salurkan ribuan ton Bantuan Cadangan Pangan Beras di Sumbar
Selasa, 3 Desember 2024 20:15 Wib
Dinkes Kota Solok bentuk Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat
Selasa, 3 Desember 2024 19:43 Wib
Partisipasi pemilih Pilkada Serentak 2024 di Pariaman 69,3 persen
Selasa, 3 Desember 2024 19:38 Wib
Sawahlunto uji coba program makan bergizi gratis di empat SD
Selasa, 3 Desember 2024 19:09 Wib
Persikopa kembali wakili Sumbar pada Piala Soeratin U-17
Selasa, 3 Desember 2024 19:07 Wib
Unand-Kabupaten Karimun jalin kerja sama peningkatan mutu kesehatan
Selasa, 3 Desember 2024 19:06 Wib
Pemprov Sumbar turunkan tim untuk respons banjir Pesisir Selatan
Selasa, 3 Desember 2024 19:06 Wib
Gubernur Mahyeldi Sambut Kedatangan Wamen UMKM Helvi Yuni Moriza di Sumbar
Selasa, 3 Desember 2024 18:59 Wib