Bantuan PMI untuk korban gempa Palu terkendala jalur transportasi

id Jusuf Kalla,Bantuan Gempa Palu,PMI

Bantuan PMI untuk korban gempa Palu terkendala jalur transportasi

Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengatakan bantuan logistik untuk warga pengungsi dan korban gempa bumi di Palu dan sekitarnya terkendala pada proses pengiriman dan pendistribusian.

"Transportasi sedang diperbaiki karena airport dan pelabuhan mudah-mudahan akan beroperasi hari ini atau besok," kata Wapres Jusuf Kalla usai menghadiri HUT DPD RI di Parlemen Senayan Jakarta, Senin.

Oleh karena itu, bantuan logistik berupa bahan makanan dan obat-obatan dikirimkan PMI dengan menggunakan helikopter, mengingat kondisi landasan Bandara SIS Al-Jufrie mengalami kerusakan.

"Sudah (mengirimkan) air, obat-obatan, dokter dan bahan-bahan yang dibutuhkan," kata JK.

Baca juga: Dompet Dhuafa bantu evakuasi korban gempa Palu

PMI Pusat telah mengerahkan personel dari PMI di kota-kota terdekat Palu untuk membantu menangani korban gempa bumi dan tsunami. Hingga saat ini, PMI mengutamakan penerjunan personel dari wilayah Sulawesi Selatan, seperti Luwu Utara, Kota Palopo, Luwu Timur, Kota Makassar, dan dari Sulawesi Barat.

Total relawan PMI yang dikerahkan hingga Sabtu (29/9) sebanyak 32 orang dengan spesialisasi evakuasi, logistik, pertolongan pertama, perawat, WASH (sanitasi air dan kesehatan), posko, dan dapur umum.

Sementara jumlah armada yang dikirimkan per hari ini pukul 11.45 WIB sebanyak lima ambulans, dua mobil operasional, satu kendaraan tangki air, satu unit mobil amphibi Haglun, beserta satu unit genset, tujuh unit alat komunikasi HT, dua set tandu, dan 1 unit tenda regu.

Baca juga: Mendagri imbau kampanye di lokasi gempa dihentikan sementara

PMI juga telah mengirimkan logistik darurat berupa 200 selimut, 200 tikar, 500 jeriken, dan 200 sarung dari Gudang PMI di Makassar (Sulawesi Selatan) dan Banjarmasin (Kalimantan Selatan) serta dana tanggap darurat sebesar Rp100 juta.

Fokus PMI untuk saat ini sebagai respon awal ialah mengevakuasi korban dan memberikan pertolongan pertama pada masyarakat terdampak.

Dari laporan petugas PMI di lapangan, kebutuhan mendesak di lokasi bencana ialah makanan siap saji, air bersih, makanan bayi dan anak, tenda, terpal, selimut, velbed, obat-obatan, rumah sakit lapangan, tenaga medis, perbaikan listrik, dan perbaikan jalur komunikasi.

Kantor Markas PMI Sulawesi Tengah runtuh akibat gempa, namun tim PMI masih beroperasi dengan membuka tenda di depan markas. (*)

Baca juga: Rp10 miliar dana bantuan yang galang Kementan untuk korban gempa Donggala dan Palu

Baca juga: Selain rendang, Sumbar juga kirim tenaga medis ke Palu