Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama Universitas Andalas (Unand) Padang, mengirim delapan tenaga medis untuk membantu korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
"Ada sembilan orang yang kemungkinan turun ke Palu terdiri dari dokter spesialis dan perawat senior," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Erman Rahman di Padang, Senin.
Sepuluh Orang itu diantaranya dr Muhammad Riendra, SpBTKV (bedah toraks kardiovaskular), dr Hermansyah, SpOT, dr Roni Eka Putra, SpOT (spesialis ortopedi dan traumatologi), dr Beni Indra, SpAn (spesialis anastesi dan reanimasi).
Lalu dr Mhd Ishak, dr Ramadanus (PPDS Bedah), Ns. Ade Frana Wijaya, S.Kep (Perawat IGD), Zafitra Patriotga, Amd. Kep (Perawat OK) dan Ikhwan Hidayat Amd. Kep (Perawat Orthopedi).
Baca juga: Rp10 miliar dana bantuan yang galang Kementan untuk korban gempa Donggala dan Palu
Erman menyebut tim medis tersebut akan berangkat secepatnya menggunakan transportasi udara agar segera bisa memberikan bantuan terhadap korban gempa.
Pesawat untuk membawa tim ke Palu masih dikoordinasikan dengan pihak terkait termasuk TNI.
Menurutnya tenaga medis sangat dibutuhkan di Palu dan Donggala karena korban terluka masih sangat banyak dan butuh penanganan segera.
Kepala Sub Bagian Humas dan Protokol Yurizal membenarkan sembilan orang dari civitas akademika kampus itu siap berangkat ke Palu.
"Kami berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk prosesnya," kata dia.
Baca juga: Rencana penerimaan bantuan internasional, Wapres: pemerintah sedang membahas
Selain tim medis, Pemprov Sumbar juga menyiapkan satu ton randang untuk membantu korban gempa dan tsunami.
Kuliner khas Minang itu diharapkan bisa membantu meringankan beban korban di pengungsian. (*)
Baca juga: Menkeu pastikan dana bantuan gempa Palu Rp560 miliar sudah cair
Selain rendang, Sumbar juga kirim tenaga medis ke Palu
Kalaksa BPBD Sumbar E. Rahman. (Istimewa)
