Minat warga ikut pelatihan BLK di Solok Selatan berkurang, ini penyebabnya

id Pelatihan Kerja,Balai Latihan Kerja,Dinas Tenaga Kerja Solok Selatan

Minat warga ikut pelatihan BLK di Solok Selatan berkurang, ini penyebabnya

Ilustrasi - Pelatihan kerja. (cc)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Minat calon tenaga kerja di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mendaftarkan diri untuk mengikuti pelatihan keahlian kerja di Balai Latihan Kerja masih sedikit, kata pejabat pemerintah setempat.

"Calon tenaga kerja bisa mendaftar untuk mengikuti pelbagai latihan di Balai Latihan Kerja baik yang di Padang Aro atau di seluruh Indonesia," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Solok Selatan Basrial saat dihubungi dari Padang, Sabtu.

Namun, sebutnya tidak banyak masyarakat yang mendaftarkan diri kendati persyararatan untuk ikut pelatihan keahlian tidak rumit.

"Syarat cukup ijazah terakhir, pasfoto, fotokopi kartu tanda penduduk dan kartu keluarga," ujarnya.

Pelatihan tersebut, imbuhnya dibiayai oleh pemerintah.

Jika calon tenaga kerja di Solok Selatan berminat bisa mendaftar di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Bagi jurusan yang tidak ada di Balai Latihan Kerja (BLK) Padang Aro, maka akan disalurkan ke seluruh BLK yang ada di Indonesia.

BLK Padang Aro, sebutnya memiliki jurusan teknologi informasi, otomotif, tata boga, las, dan menjahit.

Setiap tahunnya, sebutnya pemerintah, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah menyediakan program pelatihan secara gratis.

Tahun ini disediakan pelatihan sebanyak 23 program yang beradal dari pemerintah pusat sebanyak 18 dan pemerintah setempat lima program.

"Sekarang sudah memasuki angkatan keempat. Setiap angkatan satu jurusan peserta sebanyak 16 orang," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Solok Selatan Armen Syahjohan menilai sedikitnya minat masyarakat untuk mengikuti pelatihan tersebut karena tidak intensifnya sosialisasi.

"Yang saya dengar memang sudah ada sosialisasi melalui radio, tapi saya nilai kurang efektif karena tidak semua masyarakat mendengarkan radio," ujarnya.

Ia mendorong Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merangkul wali nagari dan kepala jorong untuk ikut menyosialisasikan program pelatihan tersebut. "Bisa juga ditempel di papan pengumuman di kantor wali nagari," ujarnya. (*)