Masyarakat Lubuk Tarok tetap teguh lestarikan tradisi

id Adat

Masyarakat Lubuk Tarok tetap teguh lestarikan tradisi

Wabup Sijunjung memberikan arahan pada festival l Ranah Godok Obui 2018 Nagari Lubuk Tarok dilaksanakan prosesi Bakaua Adat pads 24 September 2018. (Ist)

Muaro (Antaranews Sumbar) - Masyarakat Kenagarian Lubuk Tarok Kabupaten Sijunjung masih tetap teguh dalam melestarikan budaya dan tradisi Bakaua Adat setelah siap panen.

Hal itu ditunjukkan puncak dari festival Ranah Godok Obui 2018 Nagari Lubuk Tarok dilaksanakan prosesi Bakaua Adat pads 24 September 2018.

Hadir Sekda Kabupaten Sijunjung Zefnihan, Dinas Kebudayaan Provinsi, Kepala OPD, Camat Lubuk Tarok, Forkopincam, Wali Nagari Lubuk Tarok, Niniak Mamak Alim Ulama Cadiak Pandai, Bundo Kanduang, Rang Mudo Duta Budaya, Puti Bungsu dan masyarakat Nagari Lubuk Tarok.

Sebelum memulai prosesi Bakaua Adat, diadakan penjemputan Tuanku Rajo Godang Firman Bagindo Tanameh, Rajo Selo dan Rajo Ibadat serta Niniak Mamak di Istana Kalambu Suto, setelah itu turun dari istana dan menuju ke tempat Bakaua.

Setelah di tempat Bakaua undangan disambut dengan tari pasambahan tari piring dan tari tanduak yang merupakan kesenian khas dari Nagari Lubuk Tarok.

Dalam sambutannya Tuanku Rajo Godang Firman Bagindo Tanameh, berharap pemerintah daerah bisa mendukung kegiatan ini untuk kedepannya.

Dalam kesempatan itu ia secara langsung memberikan proposal permintaan bantuan kepada Bupati Sijunjung yang diwakili Sekda.

"Acara ini merupakan agenda rutin setiap tahunnya yang wajib diadakan setelah panen padi yaitu bakaua adat, yang artinya bersyukur kepada Allah atas berkat yang telah diberikan berupa rezki yang didapat pada tahun ini", ungkapnya.

Sementara itu Sekda Zefnihan dalam sambutannya menyampaikan dengan pengaruh teknologi mari bersama sama bangkitkan kearifan lokal yang ada di Nagari.

"Bakaua Adat sudah ada dukungannya dari Pemerintah, karena di sini sudah hadir Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, Balai Pelestarian dan Cagar Budaya Sumatera Barat, pariwisata di nagari ini memberikan keramah tamahan budaya, mengembalikan makanan ciri khas kita yaitu godok obui", jelas Zefnihan.

Festival Ranah Godok Obui ini berlangsung selama empat hari, 21-24 September 2018 dan telah melalui rangkaian kegiatan seperti Festival Randai, Lomba mancing, Lomba masakan khas nagari lubuak tarok, penampilan pentas seni dan Bakaua Adat yang diadakan hari ini.

Acara ditutup nantinya dengan makan kepala kerbau dan mengembalikan keris serta musyawarah tentang Adat dan Pusako Usang Saiyo Sakato.*