BUMN Hadir - Bazar UMKM meriahkan HUT RI di Sawahlunto

id Umkm, songket, bazar

BUMN Hadir - Bazar UMKM meriahkan HUT RI di Sawahlunto

Salah seorang pelaku UMKM Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Kamiyar memperlihatkan tenunan Songket Silungkan dalam bazar yang diadakan oleh PT Bukit Asam (PTBA) dan PT Bhanda Ghara Reksa (BGR), Sabtu 18/8. (Antara Sumbar/Syahrul R/18)

Sawahlunto, (Antaranews Sumbar) - Bazar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) meriahkan peringatan hari kemerdekaan RI yang digelar oleh PT Bukit Asam (PTBA) dan PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.

Salah seorang pelaku UMKM, Sarianti Ayunda di Sawahlunto, Sabtu, mengatakan dalam bazar tersebut pihaknya membawa beberapa tenunan Songket Silungkang yang diproduksi oleh pengrajin lokal.

"Beberapa produk yang saya bawa dalam bazar ini diantaranya adalah Songket Silungkang berupa selendang, baju serta sarung," katanya.

Ia menyebutkan, produk tersebut terbagi dua, yaitu tenunan yang dioleh dengan bahan sintetis serta bahan alami, baik itu bahan baku berupa songket hingga hasil jadi berupa baju.

Kedua produk tersebut memiliki harga yang beragam, songket yang diolah dengan bahan sintetis memiliki harga lebih murah dari pada songket yang dibuat dari bahan alami.

Untuk songket dengan bahan sintetis dijual dengan harga Rp600.000 untuk sarung dan Rp400.000 untuk baju. Sementara songket dengan bahan alami dijual dengan harga Rp1 juta untuk sarung dan Rp800.000 untuk baju.

"Pembeli dalam negeri biasanya lebih tertarik pada songket dari bahan sintetis, sementara bahan alami lebih diminati oleh wisatawan mancanegara," ujarnya.

Songket berbahan alami dijual lebih mahal karena bahannya yang diambil langsung dari alam, serta melalui proses pengolahan yang cukup lama dibandingkan dengan songket dari bahan sintetis.

Senada, pelaku UMKM lain, Kamiyar mengatakan untuk pengolahan tenunan dari bahan alami memang memakan waktu yang lebih lama dan sulit dari pada bahan sintetis.

Menurut dia, dalam produksi sehari-hari pihaknya melibatkan sebanyak 15 orang ibu rumah tangga yang akan melakukan pembuatan songket, mulai dari pencelupan hingga penenunan.

"Melalui kegiatan ini diharapkan minat masyarakat terhadap Songket Silungkang yang merupakan kerajinan khas Sawahlunto dapat meningkat dan keberadaannya semakin dikenal," katanya.***3***