Taman Budaya Sumbar buka pameran Songket Canduang
Padang (ANTARA) - Taman Budaya Sumatera Barat menggelar pameran songket Canduang hasil revitalisasi beserta arsip dan dokumentasi di gedung tersebut pada Sabtu.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Syaifullah mengatakan, pameran itu cukup menarik dan patut mendapatkan apresiasi karena merupakan salah satu dari rangkaian panjang program Revitalisasi Songket Canduang.
"Pameran ini digagas oleh Nanda Wirawan beserta Studio Wastra Pinankabu yang menampilkan songket hasil revitalisasi," katanya, Sabtu.
Syaifullah menjelaskan, pameran itu juga menyuguhkan kumpulan arsip dan dokumentasi terkait aktivitas revitalisasi songket yang telah mereka geluti selama lebih dari 10 tahun.
"Tentunya kita berharap bahwa pameran ini dapat kiranya menjadi salah satu referensi ataupun menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam tentang songket Minangkabau, khususnya songket Canduang yang selama ini tidak pernah tercatat dalam perjalanan songket di Sumatera Barat," jelasnya.
Pameran songket, arsip dan dokumentasi Menapak Jejak Songket Minangkabau dengan sub tema Canduang, Sentra Lama yang Terlupakan itu menurutnya sangat koheren dengan upaya pemajuan kebudayaan, yang menyentuh beberapa aspek dari 10 objek.
Kepala Dinas UPTD Taman Budaya Sumbar, Supriyadi menambahkan, sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kebudayaan, pihaknya berkomitmen untuk berperan aktif dalam pemajuan kebudayaan dalam bentuk fasilitasi aktivitas seni budaya untuk perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.
"Pameran ini adalah salah satu bentuk dukungan dan apresiasi Taman Budaya atas program Revitalisasi Songket Canduang yang telah dimulai sejak bulan Januari 2023 lalu," katanya.
Supriyadi berharap, semoga pameran itu menjadi langkah awal yang baik untuk menyosialisasikan songket Minangkabau, khususnya songket Canduang dalam ranah publik yang lebih luas agar lebih dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat umum.
Pihaknya juga mengharapkan dukungan dari berbagai pihak agar kerja kebudayaan itu dapat terjaga keberlangsungannya dan terus memberikan kontribusi bagi upaya pemajuan kebudayaan di masa depan.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Syaifullah mengatakan, pameran itu cukup menarik dan patut mendapatkan apresiasi karena merupakan salah satu dari rangkaian panjang program Revitalisasi Songket Canduang.
"Pameran ini digagas oleh Nanda Wirawan beserta Studio Wastra Pinankabu yang menampilkan songket hasil revitalisasi," katanya, Sabtu.
Syaifullah menjelaskan, pameran itu juga menyuguhkan kumpulan arsip dan dokumentasi terkait aktivitas revitalisasi songket yang telah mereka geluti selama lebih dari 10 tahun.
"Tentunya kita berharap bahwa pameran ini dapat kiranya menjadi salah satu referensi ataupun menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam tentang songket Minangkabau, khususnya songket Canduang yang selama ini tidak pernah tercatat dalam perjalanan songket di Sumatera Barat," jelasnya.
Pameran songket, arsip dan dokumentasi Menapak Jejak Songket Minangkabau dengan sub tema Canduang, Sentra Lama yang Terlupakan itu menurutnya sangat koheren dengan upaya pemajuan kebudayaan, yang menyentuh beberapa aspek dari 10 objek.
Kepala Dinas UPTD Taman Budaya Sumbar, Supriyadi menambahkan, sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kebudayaan, pihaknya berkomitmen untuk berperan aktif dalam pemajuan kebudayaan dalam bentuk fasilitasi aktivitas seni budaya untuk perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.
"Pameran ini adalah salah satu bentuk dukungan dan apresiasi Taman Budaya atas program Revitalisasi Songket Canduang yang telah dimulai sejak bulan Januari 2023 lalu," katanya.
Supriyadi berharap, semoga pameran itu menjadi langkah awal yang baik untuk menyosialisasikan songket Minangkabau, khususnya songket Canduang dalam ranah publik yang lebih luas agar lebih dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat umum.
Pihaknya juga mengharapkan dukungan dari berbagai pihak agar kerja kebudayaan itu dapat terjaga keberlangsungannya dan terus memberikan kontribusi bagi upaya pemajuan kebudayaan di masa depan.