Kembangkan ekonomi kreatif, Tanah Datar-Bekraf kerja sama

id Kerjasama, bekraf, pariwisata, ekonomi kreatif

Kembangkan ekonomi kreatif, Tanah Datar-Bekraf kerja sama

Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menjalin kerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Republik Indonesia. (Antara Sumbar/ist)

Melalui penandatanganan MoU ini diharapkan nantinya pariwisata di Tanah Datar dapat semakin maju dengan diiringi pertumbuhan ekonomi kreatif yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat
Batusangkar, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menjalin kerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Republik Indonesia dalam rangka mengembangkan ekonomi kreatif untuk menunjang pariwisata.

Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi saat dihubungi di Batusangkar, Selasa, mengatakan kerja sama tersebut sudah sampai pada penandatangan Nota Kesepahaman atau MoU dengan pihak Bekraf.

"Melalui penandatanganan MoU ini diharapkan nantinya pariwisata di Tanah Datar dapat semakin maju dengan diiringi pertumbuhan ekonomi kreatif yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Ia menyebutkan, Tanah Datar memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya alam, tidak seperti daerah-daerah lainnya. Oleh karena itu pihaknya harus memaksimalkan potensi lain, salah satunya adalah sumber daya manusia.

Menurut dia, Tanah Datar dengan menyandang status Luhak Nan Tuo sekaligus pusat Budaya Minangkabau menjadi aset yang sangat berharga, sehingga sektor pariwisata menjadi prioritas dalam pembangunan SDM.

"Mudah-mudahan penandatangan nota kesepahaman ini menjadi dasar untuk melahirkan kerjasama di berbagai bidang yang sesuai dengan tugas dan fungsi Bekraf," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Tanah Datar, Edi Susanto mengatakan ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep dan gagasan di era ekonomi baru yang mengintesifkan informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari SDM.

Ia mengatakan, Tanah Datar memiliki pelaku ekonomi kreatif di bidang seni pertunjukan seperti grup randai, saluang dendang, salawat dulang, seni tradisi, atraksi, kerajinan songket, batik Pariangan dan kuliner.

“Dengan berkembangnya pariwisata di Tanah Datar, secara berdampingan kita bisa mendorong ekonomi kreatif di bidang seni tradisional, kerajian, kuliner, film, fotografi, pertunjukan dan lainnya sehingga memberi nilai tambah di bidang ekonomi,” kata dia.

Ia menambahkan beberapa hal yang menjadi bagian dari nota kesepahaman tersebut adalah riset, edukasi dan pengembangan ekonomi kreatif, akses permodalan serta infrastruktur.

Selanjutnya ialah pemasaran, fasilitasi hak kekayaan intelektual dan regulasi, hubungan antar lembaga dan wilayah serta kegiatan yang dipandang perlu untuk pengembangan ekonomi kreatif.

Sebelumnya, Kepala Bekraf RI, Triawan Munaf mengatakan pihaknya bertugas menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang efisien dan kondusif sehingga memberikan kontribusi dalam meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat.

“Kami menginginkan MoU ini tidak hanya sebatas di atas kertas, tetapi menjadi kertas kerja yang bisa menjadi payung hukum untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif di Tanah Datar,” katanya.(*)